Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Jakarta - Tagar #Adhyaksa4G menghiasi seluruh spanduk dan standing banner di Balairung Kirana. Adhyaksa yang dimaksud adalah Adhyaksa Dault, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.
Tulisan-tulisan Adhyaksa for Governor menyatu dengan tagar tersebut. Pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah, ini hendak mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Karangan bunga ucapan selamat berjajar di muka pintu masuk menuju balairung.
Di spanduk besar di panggung terpampang tulisan "Sinergi Tokoh, Sinergi Umat". "Tamu undangan sebagian besar ulama dan tokoh pemuda," kata panitia bernama Rudi. Ia mengatakan tokoh pemuda kebanyakan datang dari Komite Nasional Pemuda Indonesia.
Adhyaksa pernah menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) selama 1999 sampai dengan 2002. Selain itu, ia pernah menjadi Ketua Umum Majelis Pemuda Indonesia periode 2003 sampai dengan 2006.
Saat masa kampanye pemilihan legislatif Adhyaksa sempat menjadi tim sukarelawan untuk Hatta Rajasa. Pada 12 Januari 2014 di Istora Senayan berlangsung deklarasi organisasi pendukung Hatta Rajasa sebagai capres, Adhyaksa hadir dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pembina Relawan Hatta Rajasa (Rajasa).
Ketika masa pencalonan presiden, Adhyaksa menjelaskan dirinya sudah mengajukan pengunduran diri dari Rajasa saat menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka periode 2014-2019. Sebagai ketua, katanya, ia sama sekali tidak terafiliasi dan tidak memberikan instruksi dukungan pada salah satu pasangan calon.
Dalam Undang-Undang Gerakan Pramuka dan Anggaran Dasar, Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal, bukan organisasi politik.
"Saya netral, Kwarnas netral. Saya sudah tanda tangan pakta integritas di depan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam," kata Adhyaksa yang pernah menjadi politikus dari PKS.