Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur pada pesawat Garuda pengangkut jemaah haji di Bandara Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 25 Agustus 2015. Stok avtur setiap harinya sebesar 3500 KL, jumlah ini mencukupi untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar kedua maskapai penerbangan untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji sebanyak 214 kolter. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Pihak Garuda Indonesia mengakui bahwa voucher gratis yang digelapkan karyawannya, Ahdi Subekti 24 tahun, tersebut adalah jatah untuk mitra kerja Garuda Indonesia. “Awalnya itu memang diperuntukkan mitra bisnis yang nilainya telah disetujui oleh perusahaan,” ujar Vice President Corporate Communication Garuda Indonesia, Benny S Butarbutar saat dihubungi Tempo, Selasa, 22 September 2015.
Di dalam database perusahaan, Garuda Indonesia telah mengalokasikan anggaran untuk sejumlah relasi perusahaan. Relasi tersebut diberi voucher gratis karena berkontribusi dalam mengembangkan perusahaan. Karena Garuda Indonesia merasa pemberian tidak hanya bisa melalui uang tapi juga perjalanan gratis.
Hanya saja, pemberian perjalanan gratis ini justru disalahgunakan oleh Tersangka Adhi. Modusnya, Adhi memberi voucher gratis bekas ke pelanggan Garuda Indonesia. Karena dia memiliki wewenang, dia memanfaatkan itu untuk menipu perusahaan.
“Satu voucher diberi ke pelanggan bolak-balik sampai Rp 1,4 miliar,” ujarnya. Karena tindakan Adhi, Garuda Indonesia pun menanggung rugi banyak. “Managernya nggak merasa, kok segini banyak.”
Benny sendiri mengatakan bahwa alokasi voucher gratis diberi untuk memberi kepuasan kepada pelanggan. Khususnya bagi pelanggan Garuda Indonesia untuk dapat menikmati layanan baru penerbangan menggunakan maskapai milik negara tersebut.
Layanan tersebut, kata dia, memang membuat banyak pelanggan yang puas. Sayangnya dia tidak menyebutkan berapa nilai yang diberikan ke pelanggan di setiap tahunnya. “Biasa kami berikan untuk customer yang dianggap penting oleh Garuda,” katanya. (Baca: Polisi Bekuk Pemalsu Nomor Seri Voucher Garuda Indonesia)