Ini Kronologi Pembunuhan Petugas Parkir Senayan City  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 28 September 2015 13:53 WIB

Ilustrasi pembunuhan. (tabloidjubi)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kepolisian Daerah Metro Jaya membekuk pembunuh juru parkir Mal Senayan City bernama Ali Akbar Rafsanjani. Ali ditangkap di Kompleks Sawangan Permai Blok F-11/3, RT 002, RW 008, Sawangan Baru, Depok, kemarin.

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti menjelaskan Ali memasuki area parkir basement B1, Mal Senayan City, melalui jalan keluar. "Ali memasuki halaman parkir sekitar pukul 03.30," tuturnya sambil menunjukkan isi dari rekaman Camera Closed Circuit Television di Polda Metro Jaya, Senin, 28 September 2015.

Petugas parkir Mal Senayan City Asep Suryadi ditemukan tewas bersimbah darah. Jasad Asep ditemukan di basement B1 Mal Senayan City pada Rabu, 23 September 2015 pukul 05.00 WIB. Pria berusia 23 tahun itu meninggal dengan luka tusuk pada punggungnya.

Sebelum merampok, Ali, ucap Krishna, sempat bertanya pada Asep apakah dia memiliki uang receh. "Modusnya ingin menukarkan uang," tuturnya. Setelah itu, Ali pun sempat berkeliling area parkir untuk memastikan kondisi di sekitar tempat parkir itu.

Setelah memastikan kondisi aman, Ali kemudian merampok uang hasil parkir yang tengah dibawa oleh Asep. Lantaran Asep berupaya untuk menyelamatkan diri, pria kelahiran Depok ini kemudian menusuk punggung Asep dengan menggunakan pisau yang dibawanya dari rumah.

Ali kemudian segera mengambil uang parkir sebesar Rp 2,3 juta dan telepon genggam dari saku Asep. Jasad Asep kemudian ditemukan oleh petugas keamanan mal pada pukul 05.00.

Ali mengatakan telah berencana merampok uang parkir Mal Senayan City sehari sebelumnya, Selasa, 22 September 2015. "Saya memilih untuk merampok uang parkir Mal Senayan City karena pernah bekerja di sana sebagai juru parkir. Selain itu, saya pun mengetahui seluk-beluk area tersebut," kata dia.

Ali menuturkan dia berangkat dari rumahnya di Sawangan Baru, Depok, pada pukul 02.30. Setelah merampok dan menikam punggung Asep, pria beranak satu ini sempat kembali ke rumahnya untuk membuka baju dan jaketnya yang telah berlumuran darah.

Setelah mengganti bajunya, Ali kemudian bergegas membuang pisau dan jaket ke sungai. "Tak lupa saya pun segera mencuci celana panjang dan sepatu saya yang kena cipratan darah," ujarnya.

Ali mengatakan dia merampok lantaran terjerat utang pada kakak iparnya. "Saat menjual motor milik kakak ipar, saya kena tipu," keluh pria kelahiran 9 Desember 1994 ini.

Dari penangkapan Ali, Krishna menambahkan, polisi menyita barang bukti berupa dua telepon genggam, satu helm putih, satu celana panjang hitam, serta sepasang sepatu.

Ali dijerat dengan Pasal 365 tentang Pencurian dengan Kekean serta Pasal 338 tentang Pembunuhan. "Ancaman hukuman maksimal hingga 15 tahun penjara," ujar Krishna.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

4 jam lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

9 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

3 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

3 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya