Kasus Anak Bunuh Ayah Terungkap karena Jejak Darah di Sandal
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Minggu, 11 Oktober 2015 17:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dedi Mulyadi, warga RT 003 RW 009, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengatakan Sumirta tak melawan saat dibekuk polisi. Sumirta diduga pelaku pembunuhan terhadap ayahnya sendiri, Hasanudin.
Pria 35 tahun ini menjelaskan, Sumirta ditangkap dua anggota Buru Sergap saat sedang berada di dalam Masjid Al-Hikmah pada Sabtu kemarin sekitar pukul 15.30. "Saat diringkus, dia justru balik bertanya, ‘Ada apa ini’," ucap Dedi kepada Tempo, Minggu, 11 Oktober 2015, di Koja.
Penangkapan Sumirta, ujar Dedi, berawal pada kecurigaan warga yang melihat terdapat darah yang sudah mengering di sandal Sumirta, 35 tahun. Warga lantas terus mengawasi Sumirta, yang saat itu masih berada di masjid. "Kami awasi gerak-geriknya hingga polisi datang untuk meringkus dan membawanya ke kantor polisi," tuturnya.
Baca juga:
Ibu-Anak Dibunuh di Cakung, Kapolres Blusukan ke TKP
Kisah Kapolri Badrodin Haiti Dipukul Gesper Bapaknya
Hasanudin ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, RT 004 RW 011, Kelurahan Rawa Badak Selatan, kemarin. Pria 70 tahun ini tewas dengan luka seperti bekas gorokan di leher. Jasad Hasanudin pertama kali ditemukan anak kedelapannya, Nining, 22 tahun.
Saat in, rumah Hasanudin dipasangi garis polisi. Warga sekitar masih memadati rumah yang dihuni Hasanudin dan tiga anaknya itu.
Sementara itu, istri Hasanudin dan anak-anaknya tengah berada di Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, untuk memakamkan Hasanudin. "Hasanudin memang berasal dari Cilamaya," tuturnya.
GANGSAR PARIKESIT