TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi masih belum menemukan titik terang kasus ledakan granat di Bulungan, Jakarta Selatan, pada malam tahun baru. Kasatserse Polres Jakarta Selatan, AKP Merdisyam, Kamis (10/1), mengatakan, “Kita masih melakukan pemeriksaan intensif dan sampai saat ini memang belum ada tersangka baru.” Merdisyam mengatakan hingga hari ini ia telah memeriksa 18 orang saksi. “Dari keterangan mereka, belum ada yang mengarah kepada kelompok tertentu, seperti GAM dan sebagainya,” ujar Merdi lagi. Ketika ditanyakan pengejaran dilakukan terhadap Tengku Musnadi - tokoh kunci yang menurut pengakuan Tarmizi adalah orang yang memberikan granat AK 75 kepada Hasballah - ia mengatakan bahwa pengakuan Tarmizi itu masih akan ditindaklanjuti. “Polisi tidak ada menyebutkan nama Tengku Musnadi lho, itu kan pernyataannya pengacara Tarmizi, bukan pernyataan kami. Menurut kami siapapun dia, kita coba untuk cross check,” tuturnya. Dari hasil penyelidikan polisi, Hasballah ternyata adalah orang yang membawa granat tersebut. Ketika itu ia bersama Tarmizi berniat melemparkan granat itu ke arah Blok M Plaza. Namun granat yang dilempar Hasballah membentur pohon dan terjatuh ke tanah di dekat mereka berdiri. Melihat itu Hasballah bergegas mengambil kembali granat yang terjatuh dan bermaksud untuk melemparkannya kembali ke Blok M Plaza. Naas bagi mereka, belum sempat dilemparkan kembali granat itu keburu meledak. Tarmizi, yang lukanya tidak begitu parah, melarikan diri sedangkan Hasballah tewas dalam perawatan di RS Pusat Pertamina, sekitar 3,5 jam kemudian. (Ucok Ritonga-Tempo News Room)
Berita terkait
Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru
4 menit lalu
Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru
Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN