Sampah, Ahok Minta PPATK Selidiki Aliran Dana ke DPRD Bekasi

Reporter

Senin, 26 Oktober 2015 09:51 WIB

Pemulung mengais sampah di areal Adang, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang, Bekasi, 12 Mei 2015. TPST Bantar Gebang menghasilkan 60 ton pupuk kompos setiap hari. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan menyelidiki pihak yang terlibat dalam kasus sampah di tempat pengelolaan sampah terpadu Bantar Gebang. Mulai dari PT Godang Tua Jaya, anggota DPRD Bekasi, hingga perusahaan penyedia truk sampah.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan akan mengirim surat kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. "Kami sudah minta Sekda mengirim surat ke PPATK untuk tahu aliran dana dari PT Godang Tua Jaya," katanya di Balai Kota, Senin, 26 Oktober 2015. Ahok juga akan meminta bantuan kepada Kepala Kepolisian Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian.

Ahok mencurigai PT Godang Tua Jaya, penanggung jawab pengelolaan sampah DKI Jakarta, mengucurkan dana untuk oknum DPRD Bekasi. Pasalnya, oknum DPRD Bekasi menyalahkan pemerintah Jakarta atas kasus sampah ini, bukan PT Godang Tua Jaya sebagai penanggung jawab. Ahok mengira oknum DPRD tersebut mengeluh karena PT Godang Tua Jaya tidak bekerja dengan baik.

"DKI Jakarta bayar Godang Tua untuk mengamankan Bekasi," kata Ahok. Artinya, PT Godang Tua Jaya harus memberikan tipping fee yang dititipkan Jakarta kepada Bekasi. "Saya bingung, enggak pernah tuh orang DPRD Bekasi marah-marahin Godang Tua."

Ahok mengatakan akan menelusuri siapa saja oknum yang menyalahkan pemerintah Jakarta hingga masa lalu mereka. Ahok akan menyelidiki hubungan dan keterlibatan mereka dengan PT Godang Tua Jaya. "Jangan-jangan selama ini terima bantuan dari Godang Tua," katanya.

Ahok juga menyampaikan akan menyelidiki hubungan PT Godang Tua Jaya dengan perusahaan swasta penyedia truk yang disewa untuk mengangkut sampah. Perusahaan pengangkut saringan pun tak luput. "Jangan-jangan satu grup semua, nih," kata Ahok.

Kasus sampah ini mencuat setelah anggota DPRD Bekasi mengatakan pemerintah Jakarta menyalahi perjanjian kerja sama pengelolaan sampah di TPST Bantar Gebang. Jenis truk, rute, dan waktu pengiriman sampah dari Jakarta tidak sesuai dengan perjanjian. Selain itu, jumlah sampah yang dikirim melebihi ketentuan. DPRD Bekasi mengancam Jakarta tak boleh lagi mengirim sampah ke sana. Ahok pun turut dipanggil ke Bekasi.

Ahok mengatakan ia tidak akan datang memenuhi panggilan. "Gue enggak mau datang juga lo mau ngapain sama gue?" katanya. Menurut dia, seharusnya panggilan ditujukan ke PT Godang Tua Jaya yang dibayar pemerintah Jakarta sebesar Rp 400 miliar per tahun untuk mengurusi sampah.

Meski begitu, Ahok mengaku senang dikritik begitu oleh DPRD Bekasi. Ia jadi punya alasan memutus kontrak PT Godang Tua Jaya yang seharusnya berakhir pada 2023. "Saya terima kasih sekali sama DPRD Bekasi yang bantu saya kasih surat peringatan pertama untuk Godang Tua," katanya. "Semakin ribut, semakin membuktikan bahwa Godang Tua wanprestasi."

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

17 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

29 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

46 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya