Kampus Beri Keringanan 751 Mahasiswa YAI Korban Penipuan

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Kamis, 29 Oktober 2015 17:48 WIB

Mahasiswa baru dengan pernak-pernik unik mengikuti kegiatan masa orientasi kampus di Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Jakarta, (5/9). ANT

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) Yudi Julius menyatakan para mahasiswa yang menjadi korban penipuan cashback uang kuliah akan diberi keringanan dalam melakukan pembayaran kuliah. "Kami buat kesepakatan kepada mahasiswa yang punya masalah untuk membayar semampunya dan buat surat permohonan," kata Yudi, Kamis, 29 Oktober 2015.

Dia mengatakan kampus tak pernah mengeluarkan kebijakan soal cashback dalam pembayaran uang kuliah. "Itu adalah murni tindak pidana," ujarnya.

Pihaknya pun telah melakukan pemanggilan terhadap 751 mahasiswa yang menjadi korban itu, dan mereka mengakui membayar melalui pihak ketiga. "Mereka mendapat slip pembayaran yang validasinya palsu," tuturnya.

Selain itu, pihaknya mengaku selalu melakukan pengawasan terhadap pembayaran. "Tak ada yang salah dengan sistem kami," ucapnya. Kampus pun sudah menyampaikan prosedur pembayaran yang harus dilakukan mahasiswa.

Namun dia mengakui bahwa slip pembayaran yang diperlihatkan mahasiswa untuk bisa dapat kartu ujian atau lainnya tak dicek satu per satu ke bank. "Kami lihat ada slip pembayarannya, ya, itu dianggap sudah bayar. Sebab, ada seribu mahasiswa dan nilainya bisa dibilang kecil kalau dicek satu per satu," ujarnya.

Terkait dengan kasusnya sendiri, Yudi menyerahkan seluruhnya ke kepolisian. Termasuk soal dugaan adanya orang dalam kampus yang terlibat. "Tidak ada keterlibatan orang dalam karena karyawan hanya menerima slip, sementara ini ada validasi yang dipalsukan," katanya.

Kasus ini mulai mencuat setelah pada September 2015 seorang calon mahasiswa berinisial MY mendapat tawaran soal pembayaran uang kuliah dengan sistem cashback. Ternyata, setelah ditanyakan ke pihak kampus, hal tersebut tak pernah ada. MY pun melapor ke Kepolisian Sektor Senen. Kemarin, para mahasiswa melakukan aksi menuntut kampus melakukan pemutihan uang kuliah karena banyaknya mahasiswa yang sudah dirugikan.

Kepala Kepolisian Sektor Metro Senen Komisaris Kasmono mengatakan sudah ada yang menjadi tersangka setelah pihaknya menemukan bukti-bukti. "Kami periksa korban dan menemukan bukti uang hasil penipuan tersebut," tuturnya, Kamis, 29 Oktober 2015.

Empat orang yang dijadikan tersangka adalah IB, PK, IC, dan AW. Mereka melakukan penipuan terhadap mahasiswa melalui media sosial Instagram yang isinya kurang-lebih menawarkan pembayaran kuliah dengan sistem cashback. "Ya, misalnya bayar Rp 7 juta, mahasiswa hanya perlu bayar Rp 6 juta," ucap Kasmono.

NINIS CHAIRUNNISA

Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

13 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

16 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

16 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

21 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

22 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

24 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

25 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

25 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya