Belum Ada Pelaku Perusakan Masjid Ahmadiyah Ditahan Polisi

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Januari 2006 16:44 WIB

TEMPO Interaktif, Bogor:Hingga saat ini Polisi Resort Bogor masih memeriksa beberapa saksi dan pelaku perusakan Masjid Qodiyan dan Majelis Taklim milik jamaat Ahmadiyah, Jumat sore (6/1).Namun polisi belum menetapkan tersangka dalam aksi tersebut.Hasil pemeriksaan sementara menyebabkan penyebab pengerusakan masjid tersebut karena jamaat Ahmadiyah masih melakukan aktivitas keagamaannya. Warga sekitar menyebutkan juga sudah beberapa kali mereka memberikan peringatan agar jamaat Ahmadiyah tidak terlalu menyolok dalam melakukan aktivitas ibadahnya. "Kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan dari saksi, jamaat Ahmadiyah dan warga yang diduga ikut melakukan perusakan,"kata Kasat Reskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Polisi Budi S di Bogor, Sabtu (7/1). Ia juga menyebutkan sampai saat ini belum ada warga yang berubah statusnya menjadi tersangka. Sekretaris Jenderal Garda Kemerdekaan, Husein Hashem meminta polisi memeriksa dan penahan pelaku perusakan. "Ada preseden baik, pelaku perusakan di Cianjur, walaupun bukan dalangnya dibawa ke pengadilan dan dihukum penjara,"katanya. Menurut Husein tak ada warga negara yang kebal hukum dan bisa seenaknya merusak rumah ibadah kelompok, adama atau kepercayaan apapun. "Pemerintah harus memperhatikan. Ini masalah serius yang bisa memecah belah persatuanbangsa,"ujarnya.Situasi di Kampung Leuwisadeng rt 01/03 Desa dan Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor sudah berjalan normal seperti tidak terjadi apa-apa. Untuk kegiatan jamaat Ahmadiyah dilakukan di rumahnya masing-masing. Sedangkan masjid dan majelis taklim yang dirusak warga sekitar masih terlihat berserakan dan belum dirapikan. Para jamaat Ahmadiyah hanya menyelamatkan dokumen dan buku pelajaran agama yang berantakan karena pengerusakan itu. Terlihat tembok di sekitar masjid masih roboh, seluruh kaca hancur, plafon jebol, dan genting masjid banyak berserakan di halaman masjid.Para jamaat Ahmadiyah tidak akan melakukan aksi apa pun, kecuali melaporkan kepada kepolisian. Menurut Uyun, 50 tahun, salah satu warga jamaat Ahmadiyah, jumlah jamaat Ahmadiyah di Kampung Leuwisadeng sekitar 70 keluarga (200 jiwa). Mereka saat ini masih tetap bergaul dengan warga setempat. Daerah Leuwisadeng berjarak sekitar 35 kilo meter dari Kota Bogor dan sekitar 38 kilo meter dari Kampus Mubarak Kemang, Kabupaten Bogor, yang pernah diserang massa pada bulan Juli 2005 lalu.Deffan Purnama

Berita terkait

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

26 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

42 hari lalu

Indonesia Angkat Isu Literasi Keagamaan Lintas Budaya di Sidang Dewan HAM PBB

Isu tersebut dinggap penting diangkat di sidang Dewan HAM PBB untuk mengatasi segala bentuk intoleransi dan prasangka beragama di dunia.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

16 November 2023

Asal-usul Hari Toleransi Internasional yang Diperingati 16 November

Setiap 16 November diperingati sebagai Hari Toleransi Internasional.

Baca Selengkapnya

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

18 Juni 2023

Terkini Metro: Pangdam Jaya Ajak Remaja Masjid Jaga Toleransi, BMKG Minta Warga Depok Waspada Kekeringan

Kepada remaja masjid, Pangdam Jaya mengatakan pluralisme sebagai modal kuat dalam bekerja sama untuk menjaga persaudaraan dan kedamaian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

24 Mei 2023

Mas Dhito Puji Toleransi Umat Beragama Desa Kalipang

Berbudaya itu, bagaimana budaya toleransi beragama, menghargai umat beragama lain, budaya tolong menolong.

Baca Selengkapnya

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

1 April 2023

Ngabuburit di Tepi Danau Jakabaring Sambil Lihat Simbol Toleransi Beragama

Di akhir pekan atau hari libur nasional, Jakabaring Sport City menjadi pilihan destinasi liburan dalam kota yang seru.

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

16 Februari 2023

Ketua MPR Ajak Junjung Tinggi Nilai Toleransi Agama

Indeks perdamaian global terus memburuk dan mengalami penurunan hingga 3,2 persen selama kurun waktu 14 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

2 Februari 2023

Bamsoet: MPR dan MUI Siap Gelar Sosialisi Empat Pilar MPR

Sosialisasi itu akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusivitas bangsa.

Baca Selengkapnya

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

16 November 2022

Wakil Kepala BPIP Dorong Pemkab Klaten dan FKUB Raih Penghargaan

Klaten disebut sebagai miniaturnya Indonesia. Di tengah keberagaman agama tetap memiliki keharmonisan, persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

28 Oktober 2022

Siswi Muslim Jadi Ketua Osis di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng

Aprilia Inka Prasasti terpilih sebagai ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya