Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 29 Juli 2015. Ahok diperiksa sebagai kasus dalam kasus dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS). TEMPO/Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin warga Jakarta bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang mulai berlaku sejak awal tahun ini. Keyakinan tersebut didasari niat pemerintah membangun perumahan yang layak huni.
Pertama, Ahok akan membuat banyak rumah susun di lahan milik pemerintah, kemudian meminta warga yang selama ini tinggal di lingkungan padat penduduk pindah. "Jakarta suka-enggak suka sudah masuk MEA. Masak, kesehatan, kerjanya, tempat tinggalnya kalah oleh negara tetangga," kata Ahok di Jakarta, Selasa, 19 Januari 2016.
Ahok berujar, seandainya Indonesia sejajar dengan negara-negara tetangga, harga tanah dan biaya hidup mungkin saja akan mahal. "Maka kami akan menjaga dengan membangun sebanyak mungkin apartemen yang kami subsidi. Jadi semacam inkubator," ucapnya. Ahok juga mau memberlakukan peraturan bebas bayar pajak bumi bangunan (PBB) untuk aset di bawah Rp 1 miliar.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tutur Ahok, akan mendorong para karyawan mendaftarkan gaji ke Bank DKI. Imbal baliknya adalah akan diberikan fasilitas bebas naik bus ke seluruh Jakarta. "Sebentar lagi semua angkutan di Jakarta, seperti Metro Mini, akan gabung ke Transjakarta," katanya.
Pemerintah juga telah memberikan fasilitas di sektor pendidikan, yakni adanya Kartu Jakarta Pintar bagi rakyat yang tidak mampu. "Dengan model seperti ini, saya yakin sumber daya manusia kita mampu bersaing dengan negara-negara di ASEAN lain," ucapnya.
Menurut Ahok, persaingan di era MEA tidak bisa dihindari. Pemerintah daerah perlu menjalankan fungsinya untuk melayani warganya dengan baik.
Dengan penyediaan banyak rumah, tempat usaha, dan pinjaman modal oleh pemerintah, diharapkan tercipta tenaga kerja yang terampil dan memiliki sertifikasi profesi yang laik, sehingga bisa menjadi pelaku ekonomi yang mampu bersaing dengan warga negara lain.
