Ahli IPB: Keputusan Reklamasi Jakarta Jangan Diambil Parsial

Reporter

Jumat, 1 Juli 2016 04:35 WIB

Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengerahkan semua Menteri teknis dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk sidak di Pulau Reklamasi C dan D, Jakarta Utara, 4 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli oseanografi dari Institut Pertanian Bogor, Alan Frendy Koropitan menghargai keputusan pemerintah pusat yang membatalkan proyek reklamasi Pulau G milik Grup Agung Podomoro di Teluk Jakarta.

Menko Bidang Maritim Rizal Ramli mengatakan reklamasi di Pulau G itu masuk ke dalam kategori pelanggaran berat yang mengancam lingkungan hidup, proyek vital strategis, pelabuhan, serta lalu lintas laut.

Namun pemerintah pusat tetap mengizinkan proyek reklamasi di Pulau C dan D, miliki PT Kapuk Niaga Indah, dan Pulau N milik Pelindo II. Ketiga proyek reklamasi ini dinilai hanya melakukan pelanggaran
sedang lantaran pembangunannya tidak sesuai dengan proposal.

Akan tetapi, Alan menyayangkan keputusan tersebut diambil secara parsial. Sebagai seorang akademisi, dia melihat persoalan ini dengan tetap mendudukan permasalahan reklamasi kepada daya dukung lingkungan.

"Reklamasi harus kembali pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang sampai saat ini belum beres atau belum dilakukan pemerintah pusat," kata doktor dari Graduate School of Environmental Science, Universitas Hokkaido, Jepang.

Alan meminta agar kajian lingkungan tersebut diperjelas dan dibuka kepada publik apa saja dampak dan konsekuensinya. "Saya lebih melihat dampak pulau secara keseluruhan. Jadi, tidak melihat persoalan secara parsial dengan mempertimbangkan daya dukung lingkunagan," kata Alan kepada Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.

Tak hanya reklamasi, Alan juga mempersoalkan proyek tanggul laut raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang akan dibangun di utara Jakarta.

Dari sudut pandang reklamsi saja, kata Alan, sudah berdampak pada tiga masalah lingkungan, yakni perlambatan percepatan arus, sedimentasi yang meningkat, serta adanya pencemaran limbah organik dan logam berat akan semakin parah. "NCICD hanya akan memperparah," katanya.

Alan menyebutkan sebaiknya kajian reklamasi tetap berpegang teguh pada penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. Kalau memang sudah ada keterlanjuran dalam prosesnya, Alan meminta agar pemerintah mengakui bahwa selama ini reklamasi di utara Jakarta adalah keliru.

Alan tidak bisa mengatakan bahwa pulau yang telah direklamasi ini harus serta merta dibongkar pasca pembatalan yang diumumkan Menteri Rizal Ramli. Alan mengatakan masih perlu ada kajian dalam permasalahan ini.

Adapun salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membuat simulasi komputer yang menampilkan simulasi pola arus air laut. Selain itu, perlu ada skenario rencana ke depan setelah reklamasi pulau dibatalkan. "Saya tidak bisa pastikan begini-begitu. Basisnya harus sains," kata Alan.

LARISSA HUDA


Berita terkait

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

18 jam lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

21 jam lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

3 hari lalu

Jumlah Penerima LPDP 2024 Capai 39.040 Orang, IPB Masuk 4 Besar Pilihan Terbanyak

Selain IPB, ada beberapa kampus favorit di dalam negeri maupun luar negeri tujuan beasiswa LPDP tahun lalu yang bisa dijadikan referensi.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

7 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

7 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

9 hari lalu

Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

11 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

12 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

13 hari lalu

Menantu Jokowi dari Wali Kota Medan Niat Maju ke Pilgub Sumut 2024, Berikut Karier Politik dan Usaha Bobby Nasution

Wali Kota Medan, Bobby Nasution akan mengambil formulir Pilgub Sum dari partai-partai, kecuali PDIP. Menantu Jokowi ini lulusan mana?

Baca Selengkapnya

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

21 hari lalu

IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.

Baca Selengkapnya