Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bersalaman dengan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri acara peluncuran buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis & Tertawa Bersama Rakyat" di gedung Arsip Nasional, Jakarta, 23 Maret 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sudah mengantongi restu dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Meski begitu, Ahok mengatakan PDIP belum akan mendeklarasikan calon yang akan mereka usung karena dia masih harus melewati mekanisme partai.
Ahok mengatakan dukungan untuk dia dari Dewan Pimpinan Pusat PDIP masih mengalami hambatan lantaran belum didukung Dewan Pimpinan Daerah PDIP DKI Jakarta. Beberapa anggota DPD PDIP Jakarta mengatakan tidak akan mendukung calon gubernur petahana.
"DPP kan punya proses, harus dihargain. Nah, itu aja sih. Terus teman-teman PDIP bawah kan, beberapa agak keki juga sama saya, seolah-olah enggak mau (dukung saya)," kata Ahok di Balai Kota, sebelum beranjak ke Istana Merdeka untuk menghadiri Resepsi Kenegaraan Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan Indonesia, Rabu, 17 Agustus 2016.
Ahok mengatakan Megawati telah memastikan dirinya sudah tidak perlu melewati serangkaian tahap penjaringan hingga uji kepatutan (fit and proper test). Dengan begitu, sudah dipastikan Ahok tidak akan disandingkan dengan nama calon wakil yang pernah ia sebut-sebut sebelumnya, yaitu Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Nantinya, menurut Ahok, dia akan kembali dipasangkan dengan wakilnya saat ini, Djarot Saiful Hidayat, yang merupakan Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Keanggotaan dan Organisasi.
"Sinyalnya, kalau PDIPm berarti sama Pak Djarot. Beliau (Megawati) bilang kan, 'kalau Pak Heru 'kan enggak kenal, mesti mendaftar. Pak Heru kan tidak mendaftar ke PDIP'," kata Ahok.
Ahok bersama-sama Megawati bertemu di kantor DPP PDI Perjuangan setelah menghadiri upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Pertemuan diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.00 WIB sebelum Ahok beranjak kembali ke Istana untuk menghadiri upacara penurunan bendera. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto dan Djarot Saiful Hidayat.