Ahok: Kemarin Kambing Dibedakin, Kok Sekarang Adu Domba?  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 22 Agustus 2016 15:03 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menolak disebut telah mengadu domba dan memecah belah antarkader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI). Pernyataan tersebut dilontarkan politikus PDIP, Andreas Hugo Pareira, lantaran Ahok secara terang-terangan meminang Djarot Syaiful Hidayat tanpa menegaskan bahwa dia meminta dukungan PDIP.

"Kok adu domba? Kemarin gue denger (mereka bilang soal) kambing dibedakin kok (sekarang) jadi domba," kata Ahok singkat, di Balai Kota, Senin, 22 Agustus 2016.

Istilah 'kambing dibedakin' merujuk kepada pernyataan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu. Ia pernah mengatakan, siapa saja, meski kambing dibedaki sekali pun, akan menang bila diusung partainya. Meski begitu, Ahok tidak mau menanggapi lebih jauh soal tudingan adu domba yang dilekatkan kepadanya.

Baca juga: Banyak Penolakan, Ahok Pakai Istilah Kambing Dibedakin

Sebelumnya, Ahok memang pernah mengklaim bahwa dia sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ahok menangkap sinyal tersebut setelah ia bersama Megawati berkunjung ke kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada 17 Agustus lalu.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDIP bidang Keanggotaan dan Organisasi Djarot Saiful Hidayat. Meski membahas pencalonannya, Ahok membantah tujuan pertemuan tersebut lantaran ia mendaftarkan diri untuk diusung PDIP. Pernyataan Ahok soal dukungan dinilai kontroversi sebab di saat yang sama sejumlah kader PDIP DKI Jakarta menyatakan menolak Ahok.

"Soal PDIP, saya sudah sampaikan kamu tanya sama Mas Hasto, ini kan partai, bukan saya. Ada mekanisme, kamu tanya sama dia. Saya sama PDIP hubungan baik-baik saja," kata Ahok.

Ahok mengatakan akan tetap menghormati mekanisme partai yang berlaku. Sehingga, kata Ahok, dia tidak akan ikut campur lebih jauh. Menurut Ahok, hubungan baik yang terjalin dengan Megawati tidak bisa dicampuradukkan dengan mekanisme partai. "Benar itu urusan mereka, jadi enggak usah tanya sama saya (lagi)," tuturnya.

LARISSA HUDA

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

1 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

35 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

36 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

50 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

53 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

54 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

54 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya