TEMPO Interaktif, Jakarta:Menjelang hari raya Idul Fitri, pedagang kaki lima mulai bermunculan di beberapa jalan protokol di Kota Depok. Mereka mendirikan lapak-lapak di Jalan Margonda, Jalan Dewi Sartika, dan Terminal Bus. Padahal Walikota Nur Mahmudi Ismail sudah memerintahkan pengalihan pedagang itu ke lahan kosong agar tidak membuat kemacetan lalu lintas. Tahun lalu, pedagang kaki lima membuat lalu lintas buntu di jalan-jalan protokol itu. Pedagang tersebut menjual berbagai macam kebutuhan menjelang Idul Fitri mulai dari pakaian hingga peralatan rumah tangga. Mulyadi, 45 tahun, pedagang taplak meja yang menggelar lapaknya di Jalan Dewi Sartika mengatakan sudah berdagang sejak awal ramadhan lalu. Informasi pengalihan lokasi dagang saat malam takbiran di Jalan Dewi Sartika ke Kota Kembang memang sudah didengarnya. "Tapi baru dari Koran doang. Belum ada yang memberitahu kami kembali. Jadi kami masih berdagang di sini," kata Mulyadi. Mulyadi mengaku mendengar para anggota Satuan Polisi Pamong Praja patroli keliling di Jalan Dewi Sartika beberapa waktu lalu. Dari dalam mobil mereka mengumandangkan sesuatu melalui alat pengeras suara. “Tapi saya tidak mendengar dengan jelas karena mereka bicara sambil berjalan,” katanya. Selaku pedagang musiman, Mulyadi menolak rencana pengalihan tempat itu. Pasalnya, selama berdagang di Jalan Dewi Sartika 20 tahun terakhir, keuntungannya cukup besar karena lokasinya sangat strategis. "Mudah-mudahan masih di Dewi Sartika," ujar dia. Hal senada juga dikatakan oleh Sudani, 50 tahun, pedagang kurma di jalan yang sama. Menurut dia belum ada orang dari pemerintah kota Depok yang memberitahu rencana pengalihan lokasi dagang tersebut. Dia akan menerima peraturan tersebut bila para pedagang lain setuju. ENDANG PURWANTI