TEMPO Interaktif, Jakarta:Pada tahun anggaran 2003, pendapatan daerah propinsi DKI diperkirakan mencapai Rp.8,89 triliun. Sementara itu, belanja daerah diperkirakan sebesar Rp.10,99 triliun. Hal tersebut dikemukakan Gubernur DKI Sutiyoso ketika memberikan pidato penyampaian RAPBD DKI 2003 dalam rapat paripurna DPRD DKI di gedung dewan, Selasa (14/1) malam. Kekurangan anggaran tersebut, kata Sutiyoso, akan dipenuhi dari sisa lebih perhitungan anggaran DKI tahun 2002 sebesar Rp.2,15 triliun sebagai sumber penerimaan daerah DKI tahun 2003. Seperti yang pernah diungkap gubernur Sutiyoso sebelumnya, RAPBD tahun anggaran 2003 ini sebesar Rp.11,04 triliun. Anggaran ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang menggunakan sistem anggaran berimbang. Pada tahun anggaran 2003 ini, Pemda DKI menggunakan sistem surplus dan defisit. Anggaran tersebut, kata Sutiyoso, direncanakan dapat diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp.4,63 triliun dan Dana Perimbangan sebesar Rp.4,26 triliun. Sehingga terjadi peningkatan Rp.1,4 triliun atau 18,68 persen dibanding tahun 2002 yang berjumlah Rp.7,49 triliun, kata Sutiyoso. PAD yang diperkirakan Rp.4,63 triliun itu, lanjut Sutiyoso, diharapkan dapat diperoleh dari Pajak daerah sebesar Rp.3,9 triliun dan retribusi daerah sebesar Rp.325,08 miliar. Selebihnya, diharapkan berasal dari perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp.67,23 miliar dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp.342,82 miliar, ujarnya. Sebelum Sutiyoso menyampaikan pidato, Pemda DKI telah mengirimkan penjabaran anggaran tersebut dalam 14 buah buku. Penjabaran RAPBD yang berisi rincian anggaran dari tiap unit di Pemda DKI itu, saat ini juga tengah dibahas oleh dewan. DPRD DKI juga masih akan membahasnya dalam tiap komisi dan fraksi-fraksi, sebelum rancangan itu ditetapkan. (Dimas Adityo- Tempo News Room)