TEMPO.CO, Jakarta - Di bawah Jalan Jenderal Sudirman, 16 meter di bawah tanah depan kantor Bank Panin, lubang berdiameter enam meter menganga. Lampu-lampu berjejer terpasang dengan jarak dua meter membuat lubang tak jadi gelap, seperti dilaporkan Koran Tempo edisi Selasa, 3 November 2015.
Di tengahnya ada rel dengan bantalan karet membujur di sepanjang lorong. “Ini rel sementara untuk jalur lori pengangkut tanah dan segmen beton," kata seorang pekerja. Lori itu bekerja siang-malam mengangkut tanah yang dikeruk bor yang turun ke lubang itu sejak 21 September.
Dari arah Patung Pemuda Membangun, bor itu kini sedang melubangi tanah untuk jalur mass rapid transit persis di depan mal Ratu Plaza. Para pekerja berhelm kuning dan rompi oranye menyemprot rel agar lumpur dan tanah buangan pengeboran tak menempel.
Saat istirahat, seperti ketika dikunjungi serombongan wartawan pada Kamis pekan lalu, mereka diizinkan menyeduh mi instan. Raung sirine lori memekakan telinga mengangkut beton diafragma. Bor pertama yang diberi nama Antareja itu tengah berhenti karena hendak memasang dinding beton.
Satu bor Antareja beroperasi di sisi utara. Alat itu bisa mengebor tanah sepanjang 8-10 meter dalam semalam. Setelah tanahnya diangkut lori untuk diteruskan diangkut ke Tegal Alur, lori lain datang membawa dinding beton. Dinding beton itu memiliki lebar 1,2 meter, panjang 4,2 meter, dan tebal 30 cm. Untuk satu lingkaran terowongan, dibutuhkan enam segmen beton yang sudah memiliki barcode.
Baca juga:
Barcode itu sekaligus sebagai tanda penempatan beton. Sebab, semua pengerjaan terowongan itu memakai komputerisasi. Tiga orang operator mengendalikan kerja Antareja melalui komputer. Bor akan berhenti mengeruk saat pemasangan segmen beton itu.
Sejak turun ke bumi, Antareja telah melubangi tanah sepanjang 120 meter dari arah Patung Pemuda. Menurut Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Dono Boestami, Antareja kedua akan mulai beroperasi di sisi selatan dalam waktu dekat. “Antara dua bor harus ada jarak seratus meter,” kata dia.
Rel MRT, kata Dono, dibuat dengan konsep satu lorong untuk satu rel sesuai dengan ukuran tunnel ideal di Indonesia. Menurut Dono, pengeboran akan mencapai titik Stasiun Bundaran Senayan pada akhir bulan ini. Kemudian pengeboran akan dilanjutkan hingga Stasiun Dukuh Atas. Sedangkan pengeboran dari Stasiun Bundaran Hotel Indonesia ke Setiabudi akan dimulai pada Desember 2015. "Alatnya sudah di Cakung, akan segera dikirim ke lokasi untuk dirakit," kata Dono.
Per akhir September lalu, konstruksi jalur bawah tanah MRT mencapai 45,24 persen dari panjang rel 5,9 kilometer dan terdiri atas enam stasiun. Dono menargetkan jalur bawah tanah akan selesai pada Desember 2015. Sedangkan jalur melayang dari Patung Pemuda hingga Lebak Bulus baru beres 19,27 persen dari 9,8 kilometer dan terdiri atas tujuh stasiun.
PUTRI ADITYOWATI