TEMPO.CO, Depok – Keberadaan Jibril, saksi kunci kematian mahasiswa Universitas Indonesia, Akseyna Ahad Dori—yang tewas di Danau Kenanga UI, masih misterius. Jibril-lah yang menemukan secarik kertas di kamar kos Akseyna di Wisma Widya Nomor 208, Beji, Depok.
Saat Tempo menyambangi Asrama Universitas Indonesia, tempat Jibril minta dipindahkan dari rumah kosnya di Beji, pihak keamanan menyatakan semua kamar di asrama sudah kosong.
"Kalau belum dikosongkan akan disegel. Surat pengosongan sudah diberikan sebulan lalu," kata Arif, komandan regu keamanan UI, saat ditemui pada Selasa, 2 Juni 2015.
Arif mengaku kenal dengan Jibril yang tinggal di Asrama UI. Arif melihatnya sepekan lalu. "Tapi saat ini sudah tidak terlihat. Sudah kosong semua kamar di asrama."
Dihubungi terpisah, Humas UI, Reffely Dwi Astuti, mengatakan Jibril masih tinggal di Asrama UI. Selain Jibril, masih ada beberapa senior yang tinggal di asrama. "Jibril mau tinggal di mana aja, kan, terserah dia," ujar Reffely.
Ketika ditanya, selain permintaan Jibril sendiri untuk tinggal di asrama, apakah kepindahannya sebagai bentuk perlindungan saksi, Reffely malah balik bertanya, "Perlindungan saksi itu positif atau negatif?"
"Intinya supaya Jibril merasa nyaman dan terlindungi," tuturnya.
Reffely menjamin Jibril masih tinggal di Asrama UI. Kepala Asrama UI, ujar dia, sudah dikonfirmasi dan menyatakan Jibril masih di asrama. "Ada beberapa mahasiswa senior dengan berbagai alasan yang tidak keluar asrama. Kami izinkan tetap di asrama," ucapnya.
Reffely menjelaskan memang saat ini sebagian besar mahasiswa lama harus ke luar asrama karena akan diisi oleh mahasiswa baru. "Ada hanya beberapa mahasiswa yang lama."
IMAM HAMDI