TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia mengungkapkan penyebab kecelakaan yang terjadi antara dua kereta commuter line Jakarta Kota-Bogor di Stasiun Juanda. KRL 1156 yang melaju dari stasiun Sawah Besar menuju stasiun Juanda itu menabrak kereta commuter line 1154 yang tengah berhenti di Stasiun Juanda, pada Kamis sore 24 September 2015.
Direktur Keselamatan PT KAI, Candra Purnama mengatakan kesalahan terletak pada kru yang bertugas pada saat itu. Ia menyebut pihak yang bersalah adalah asisten masinis yang bernama Krisbanu Dwi Anggoro. "Murni human error, tidak disebabkan peralatan apapun," kata Candra dalam acara konferensi pers di kantor Jakarta Railway Center (JRC).
Menurut dia, saat itu kereta api nomor 1156 yang melaju dari stasiun Sawah Besar tidak melihat adanya peringatan aspek kuning yang berarti masinis harus berhati-hati. Sedangkan di depannya ada aspek merah yang mengharuskan kereta berhenti. "Masinis ini tidak memperhatikan sinyal tersebut, sehingga tiba-tiba dia melihat 1154 di depannya dan mengerem," kata dia.
Baca juga:
Tabrakan KRL di Stasiun Juanda, Sempat Dikira Ledakan Bom
Ahok Kaget: Anggaran Rotterdam Rp 3,5 T, Jakarta Rp 12,1 T
Menurut Candra, asisten masinis ini tidak dalam keadaan mengantuk saat mengemudikan kereta. "Dia hanya meleng, tidak mengantuk dan masinis ada di sebelahnya," ujarnya.
M. Fadhillah, Direktur PT. KCJ. berujar, sebenarnya kereta yang dikemudikan oleh asisten masinis bukanlah suatu kesalahan. Hal itu wajar dilakukan dan tidak ada larangan karena seorang asisten masinis harus menempuh 4.000 jam perjalanan kereta agar bisa menjadi seorang masinis. "Karena seorang masinis harus kenal secara detail apa saja yang ada di antara 2 stasiun," ujarnya.
Ihwal sanksi, Fadhillah mengatakan masih menunggu hasil penyelidikan internal. "Sanksi yang ada bisa berupa administratif sampai pemberhentian," katanya.
Kecelakaan itu menyebabkan sebanyak 42 orang korban mengalami luka. Mereka dirawat Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Husada, dan juga Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto. Tidak ada korban tewas dalam insiden ini. Masinis kereta yang sempat terjepit di ruangan kemudi juga selamat dan masih menjalani perawatan. (Baca: Tabrakan KRL di Stasiun Juanda, Menteri Jonan: Ini Memalukan)
DIKO OKTARA
Simak juga:
Tragedi Mina: Ini Bukan yang Pertama Kali Terjadi
Tragedi Mina: Jemaah Sempat Diimbau Tunda Lontar Jumroh
Video Terkait: