Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kopi Mirna Tidak Dipesan Sendiri oleh Korban  

Editor

Pruwanto

image-gnews
Wayan Mirna Salihin. Facebook.com
Wayan Mirna Salihin. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Reserse Kriminal Umum Markas Besar Kepolisian RI Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan Wayan Mirna Salihin sebelum tewas menemui dua teman lamanya yang bernama Hani dan Siska. Di lokasi pertemuan, Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, pada hari itu Siska lebih dulu tiba. Siska pula yang diduga memesankan tiga gelas es kopi Vietnam dan sebotol air mineral.

"Korban tidak memesan minumannya sendiri. Saat datang sudah ada es kopi yang dipesankan oleh temannya yang datang lebih dulu," kata Krishna di kantornya, Minggu, 10 Januari 2016.

Polisi, berdasarkan pantauan CCTV dari tempat kejadian, melihat korban dan dua temannya berbincang sambil meminum minuman tersebut. Tak lama setelahnya, korban kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya hingga jatuh pingsan. Melihat kondisi Mirna, Hani, Siska bersama beberapa karyawan kafe membawa korban ke Klinik D, Mall Grand Indonesia.

Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Sesampainya di Rumah Sakit, korban dinyatakan telah meninggal. Sesaat setelah korban dibawa ke Klinik, pemilik kafe meminta karyawannya mengamankan semua minuman di meja korban.

Pemilik kafe yang penasaran mencoba mengambil beberapa tetes kopi dari gelas korban dan ditaruh ditangannya dan mencoba meminum tetesan kopi tersebut. "Pemilik kafe merasa kebas dan 30 menit kemudian merasa mual dan muntah-muntah," ujar Krishna.

Untuk penyidikan lebih lanjut, polisi membawa enam sampel minuman dari kafe tersebut, termasuk minuman di meja tempat korban duduk bersama dua temannya. Sampel tersebut akan diuji di Laboratorium Forensik Mabes Polri. Kepolisian hendak memastikan laporan satu dari sampel tersebut diduga memiliki kandungan zat sianida. Polisi juga akan mencocokkan hasil labfor tersebut dengan hasil otopsi cairan lambung, hati, dan empedu korban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepolisian telah memeriksa beberapa saksi terkait dengan kematian Mirna. Mereka termasuk karyawan kafe, pemilik kafe, serta teman korban. "Satu teman sudah diperiksa dan dimintai keterangan, satu lagi belum mau," katanya.

Kendati demikian, Krishna belum memastikan apakah sianida, yang diduga menjadi penyebab Mirna keracunan, berasal dari gelas kopi yang diminum korban. Pasalnya, pemeriksaan Labfor atas sampel masih dalam proses. "Masih dalam pengecekan secara laboratoris. Ada beberapa proses dalam pemeriksaan itu. Hari ini baru ada kepastian," tuturnya.

Krishna akan membandingkan kopi yang diteliti dengan hasil otopsi. Pada saat otopsi, dokter Polri mengambil sampel cairan dari hati, lambung, dan empedu Mirna.

Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal seusai minum kopi di Olivier Cafe, Mal Grand Indonesia, Rabu, 6 Januari 2016. Berdasarkan keterangan saksi, Mirna langsung kejang-kejang dan mulutnya mengeluarkan busa sesaat setelah meminum kopi Vietnam di kafe tersebut.  Ia sempat dibawa ke klinik, kemudian ke Rumah Sakit Abdi Waluyo.

INGE KLARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

2 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.


Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

7 jam lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

15 jam lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.


WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi senjata tajam atau pisau. Shutterstock
WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.


Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

5 hari lalu

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro Jaya pada Selasa, 16 Januari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Polda Metro Jaya Dalami Dugaan Pembunuhan dalam Kasus Penemuan Mayat dalam Koper di Bekasi

Polda Metro Jaya mendalami dugaan pembunuhan dalam kasus penemuan mayat dalam koper yang ditemukan di Bekasi.


Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

6 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Koper di Bekasi, Karyawati asal Bandung

Polda Metro Jaya mengungkap identitas mayat dalam koper yang ditemukan di semak belukar di Jalan Kalimalang, Desa Sukadanu, Cikarang Barat, Bekasi


Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

6 hari lalu

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra (kiri) saat konferensi pers kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari di Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/Ilham Kausar
Penemuan Mayat Wanita di Pulau Pari, Karin Dibunuh karena Minta Tambahan Biaya Kencan

Polisi mengungkap kasus penemuan mayat wanita di dermaga Pulau Pari, Kepualuan Seribu, Jakarta


Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

6 hari lalu

Kapolres Sukoharjo Ajun Komisaris Besar Polisi Sigit menanyai RM, tersangka pembunuhan Serlina, 22, yang jasadnya ditemukan di sebuah parit di Kabupaten Sukoharjo, Senin, 22 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pembunuhan Serlina, Mayat Wanita Dalam Parit di Sukoharjo

Para tersangka sepakat akan menjalankan rencana pembunuhan terhadap wanita itu saat malam takbiran.


Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

7 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.


Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

7 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Tante Bunuh Keponakan Berusia 7 Tahun di Tangerang, Sakit Hati Ibu Korban Tak Meminjami Uang Rp 300 Ribu

Seorang tante membunuh keponakan yang berusia 7 tahun di Tangerang karena sakit hati ibu korban tak meminjami uang Rp 300 ribu.