TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berkomitmen tetap mengutamakan opsi pencalonan independen dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 mendatang. Pertimbangannya, besarnya dukungan dari relawan Teman Ahok.
Ia tak ingin mengecewakan mereka. "Kalau untuk pencalonan kan Teman Ahok sudah kerja, kami enggak keluar duit," kata Ahok saat ditemui di Gedung Balai Kota Jakarta, Senin, 11 Januari 2016.
Ahok mengatakan dia memahami sulitnya Teman Ahok mengumpulkan target 1 juta KTP dukungan dari warga Jakarta. "Enggak gampang lo masyarakat ngisi formulir dukungan itu. Kalau dulu 2012 cuma nyerahin KTP, sekarang ngisi. Saya aja lihatin ngisinya susah banget," ucapnya.
Meski Ahok ingin maju melalui jalur independen, dia tak menampik masih menerima dukungan dari partai politik. Jika maju lewat jalur independen, Ahok harus memenuhi syarat yang diberikan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), yaitu mengumpulkan dukungan minimal 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap di DKI Jakarta atau setara dengan 532.210 pemilih.
Perhitungan itu didasari putusan Mahkamah Konstitusi atas uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah. Teman Ahok sendiri menargetkan 1 juta KTP sebagai bentuk dukungan dari warga Ibu Kota. "Kalau bisa terkumpul sampai 1 juta, masak kamu enggak mau menghargai mereka," ujarnya.
Ahok menegaskan, jika benar nantinya terkumpul 1 juta KTP, dia akan mantap maju lewat jalur independen. "Ya harus hargain dong, maju independen kalau terkumpul 1 juta KTP," ucapnya. Namun dia tak menampik masih membuka dukungan pihak parpol. "Kalau ada partai yang dukung, ya, silakan, kita lihat saja yang mana," katanya lagi.
GHOIDA RAHMAH