Deretan truk pengangkut peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Junaedi memimpin apel tim gabungan terkait dengan maraknya laporan tindak premanisme di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tim gabungan tersebut terdiri atas Asisten Pemerintahan Jakarta Utara, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan Jakarta Utara, Camat dan Lurah Tanjung Priok, serta puluhan aparat dari Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI.
Junaedi mengatakan tim gabungan dibentuk untuk segera merespons laporan masyarakat yang menemukan tindak premanisme di Terminal Tanjung Priok.
"Semua yang terjadi di wilayah harus cepat direspons, apalagi menyangkut kenyamanan masyarakat," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu, 1 Oktober 2017.
Menurut Junaedi, selain memberikan kenyamanan kepada masyarakat, pembentukan tim gabungan bertujuan menghindari munculnya kesan Jakarta Utara sebagai kota yang tidak aman. "Kita harus berbuat yang terbaik untuk Jakarta Utara," ucapnya.
Setelah melakukan apel, Junaedi beserta tim gabungan anti-premanisme langsung menuju Terminal Tanjung Priok untuk memantau kondisinya. Disela-sela pemantauan, Junaedi juga turut melakukan pengawasan kerja bakti dan penertiban bangunan liar di seberang Terminal Tanjung Priok.
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
23 Juni 2023
Bantah Lakukan Aksi Premanisme terhadap PT CNI, Warga Wolo: Kami Minta Pertanggungjawaban Perusahaan
Pemuda dan mahasiswa Wolo mengecam PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) yang menganggap aksi ratusan warga Desa Muara Lapao-pao, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, sebagai aksi premanisme.