Ada Angka RAPBD Tak Wajar, Djarot: Saya Tidak Mau Tandatangan

Editor

Suseno

Senin, 2 Oktober 2017 11:42 WIB

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan dua Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Semper Barat dan Pluit, Jakarta Utara, 28 September 2017. TEMPO/Chitra Paramaesti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menemukan sejumlah nilai fantastis dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) perubahan 2017. Dia menganggap nilai itu tidak wajar dan berpotensi terjadi pelanggaran “Sata tidak mau tanda tangan,” ujar Djarot, Senin, 2 Oktober 2017.

Djarot mencontoh untuk anggaran biaya perjalanan anggota DPRD ke luar negeri. “Masa yang diminta itu tiga kali (nilainya) dari SK (surat keputusan) Menteri Keuangan,” kata Djarot. Begitu juga dengan mata anggaran tunjangan rapat. Untuk angota DPRD anggaran yang diajukan adalah Rp 500 ribu sekali rapat, sedangkan untuk wakil ketua Rp 2 juta dan ketua Rp 3 juta. “Karena banyak sekali nilai yang saya anggap fantastis, maka ini perlu disempurnakan.”

Baca: Pengesahan APBD Perubahan DKI 2017 Ditunda Tanpa Ada Penjelasan

Anggaran untuk transportasi juga dikritisi oleh Djarot. Dia meminta Sekretaris Daerah segera menarik 101 kendaraan dinas yang digunakan anggota dewan jika tunjangan itu mau disetujui. “Semua mobil dewan harus ditarik dulu baru kita ganti dengan tunjangan transportasi,” katanya

Djarot menegaskan, pada akhir masa jabatannya ini ia tidak ingin memperumit hubungan eksekutif dan legislative. Dia hanya ingin semua berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Lurus saja sesuai aturan, makanya APBDP disetujui,” ujar Djarot.

Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menjelaskan, anggaran perjalanan anggota DPRD ke luar negeri nilainya dipukul rata hanya 400 dolar AS. “Itu cuma bisa buat hotel. Ke Berlin saja hotel sudah USD 410,” katanya. “Mungkin kalau ditambah 800 dolar lagi bisa buat makan dan ongkos perjalanan.”

Menurut Taufik, jika Djarot Saiful Hidayat keberatan dengan angka yang diajukan dewan, sebaiknya anggaran ke luar negeri dihitung secara porposional berdasarkan negara tujuan. “Biaya ke Eropa itu kan tentu lebih bersar dibanding ke Asia,” katanya.

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

36 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

41 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya