10 Hari Menjelang Lengser, Djarot: Saya Deg-degan

Reporter

Larissa Huda

Editor

Suseno

Jumat, 6 Oktober 2017 08:15 WIB

Wakil Ketua KPK Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan dan Djarot Saiful Hidayat usai menghadiri penandatanganan komitmen bersama dalam rangka program pencegahan dan penindakan korupsi terintegrasi di Balai Kota Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam hitungan hari, Djarot Saiful Hidayat akan menyerahkan jabatan Gubernur DKI Jakarta kepada Anies Baswedan. Semakin mendekati hari pelaksanaan, hatinya semakin berdebar. Dia khawatir ada bawahannya yang tersandung masalah korupsi. "Saya deg-degan lho sepuluh hari ini,” kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Kamis, 5 Oktober 2017. “Jangan sampai ada (bawahan) yang macam-macam."

Ketika menjadi Wali Kota Blitar selama sepuluh tahun, ucap Djarot, tidak ada anak buahnya yang terjerat korupsi. Dia berharap hal sama terulang saat ini. “Kalau ada dan kena tangkap, malu saya,” ucapnya. "Karena ini tanggung jawab saya.”

Menurut Djarot, Jakarta memiliki sekitar 700 satuan kerja perangkat daerah dan unit kerja perangkat daerah dengan jumlah pegawai tidak kurang dari 69 ribu persen. Sedangkan nilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dikelola sebesar Rp 71,6 triliun. Meski pengawasan sudah sangat ketat, ia tidak bisa memantau seluruhnya. “Kami enggak bisa awasi yang kecil-kecil."

Djarot bersyukur Inspektorat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merilis program E-Audit atau Sistem Informasi Pengawasan (Si Insan) dan whistleblowing system atau Sistem Pengaduan Terpadu (Si Padu). Djarot meminta pengawasan tidak terlalu rumit, tapi harus tunggal, terintegrasi, terpublikasi, dan transparan.

"Bayangkan, kalau disibukkan dengan pengawasan, pimpinan SKPD sibuk juga. Belum lagi kalau ada perkara kemudian dipanggil kepolisian, kejaksaan, dan KPK. Kalau cuma diperiksa satu-dua jam, enggak apa-apa. Kalau delapan jam, pekerjaannya bagaimana?" ujar Djarot.

Djarot menilai banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya gara-gara persoalan pengawasan yang berbelit-belit. Ia meminta setiap aparatur sipil negara berada di jalan lurus dan saling mengingatkan.

LARISSA HUDA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

4 jam lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

7 jam lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

22 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

2 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

3 hari lalu

KPK Sita Aset Milik Bekas Bupati Labuhanbatu Erik Atrada Ritonga

KPK menyita aset yang diduga milik bekas Bupati Labuhanbatu, Erik Atrada Ritonga, di Kota Medan

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

3 hari lalu

Bekas Bupati Muna Rusman Emba Divonis 3 Tahun Penjara Kasus Suap Dana PEN

Bekas Bupati Muna, La Ode Muhammad Rusman Emba, divonis tiga tahun penjara dalam kasus suap dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya