Proyek 18 Puskesmas Diduga Ada Korupsi, Djarot: Silakan Diperiksa

Reporter

Larissa Huda

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 6 Oktober 2017 17:00 WIB

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan 18 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) dan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe D di Puskemas Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 4 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mempersilakan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menyelidiki dugaan korupsi terhadap pembangunan 18 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan dua rumah sakit umum daerah (RSUD) di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Fasilitas kesehatan tersebut baru saja diresmikan pada Rabu, 4 Oktober 2017.

"Ya, enggak apa-apa (diselidiki). Bagus. Jadi diselidiki saja, ada unsur korupsi apa enggak," ujar Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat, 6 Oktober 2017.

Baca: Resmikan RSUD, Djarot Sebut Jangan Sampai Warga Kekurangan Kamar

Meski tengah dalam penyelidikan, Djarot menuturkan 18 puskesmas dan dua RSUD yang sudah selesai dibangun tersebut tetap harus dimanfaatkan dan difungsikan.

"Proyek yang sudah selesai tidak boleh terbengkalai, harus diresmikan dan difungsikan. Sedangkan kalau ada oknum yang masih bermain-main dan terbukti, silakan diproses. Tetapi gedung yang sudah selesai tetap kami manfaatkan," katanya.

Masalah tersebut mencuat pertama kali saat salah satu lembaga atau kelompok masyarakat berdemonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta pada Juli lalu. Mereka menduga proyek senilai Rp 220 miliar tersebut terdapat keganjilan.

Sebanyak 18 puskesmas itu terletak di Taman Sari, Sawah Besar, Cempaka Putih, Kemayoran, Tanah Abang, Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Kramat Jati, Kembangan, Matraman, Ciracas, Grogol Utara, Tanjung Priok, Pasar Minggu, Rawa Badak Selatan, Kebayoran Baru, Pulau Harapan, dan Cilincing.

Pembangunan 18 puskesmas tersebut dikerjakan pemenang lelang konsolidasi, yaitu PT Pembangunan Perumahan (PP). Berdasarkan kontrak, mereka menilai seharusnya pembangunan puskesmas itu rampung pada akhir 2016. Atas keterlambatan tersebut, Pemprov DKI justru memberi tambahan waktu, tapi tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2012.

Lebih jauh, Djarot mempersilakan penyelidikan digelar jika ada pihak yang terlibat dalam dugaan korupsi tersebut. "Silakan kepolisian untuk menyidik lebih lanjut," ujarnya.

Berita terkait

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

34 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

40 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

31 Oktober 2023

Djarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti

PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.

Baca Selengkapnya

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

30 Oktober 2023

Tanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat

Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.

Baca Selengkapnya

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

30 Oktober 2023

Djarot PDIP Sebut Gibran Contoh Tidak Bagus bagi Anak Muda

Djarot Saiful Hidayat, menyebut calon wakil presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, merupakan contoh tidak bagus untuk anak muda.

Baca Selengkapnya