Demo mahasiswa di depan Istana Merdeka, 21 Mei 2015, terjadi aksi saling dorong dan sempat memanas. TEMPO/Ridian Eka Saputra
TEMPO.CO, Jakarta - Demonstrasi mahasiswa dan buruh berlangsung di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada Jumat, 20 Oktober 2017.
Mereka berdemonstrasi untuk mengevaluasi kinerja tiga tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan 11 ribu personel gabungan Kepolisian RI, Tentara Nasional Indonesia, dan Satuan Polisi Pamong Praja dikerahkan untuk mengamankan demo ini.
“Elemen buruh dan Badan Eksekutif Mahasiswa mengevaluasi kinerja Jokowi-JK,” katanya saat dihubungi Tempo di Jakarta, Jumat.
Ketegangan sempat terjadi saat para mahasiswa barisan terdepan mencoba menurunkan kawat berduri yang disiapkan polisi. Mereka melapisi kawat tersebut dengan spanduk, yang kemudian dijatuhkan dan diinjak.
Namun ketegangan bisa diredam saat Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi Ario Seto mengimbau para mahasiswa.
“Barang yang Anda injak-injak itu (kawat berduri) milik negara. Kami bisa menindak tegas kalian sesuai dengan hukum,” ujar Suyudi menggunakan pengeras suara dari kendaraan Korps Brigade Mobil.
Perwakilan mahasiswa dan buruh bergantian melakukan orasi di atas mobil komando. Tuntutan mereka sama, yakni meminta Presiden Jokowi merespons hal yang mereka suarakan.
Mereka juga meminta masuk ke Istana Kepresidenan. “Tiga tahun memerintah, rapor Jokowi tetap merah!” kata salah satu orator dengan berteriak.