Kali Grogol Menghitam dan Berbau Busuk, Pemerintah Lakukan Ini

Jumat, 27 Oktober 2017 15:00 WIB

Sejumlah bangunan ilegal warga dibongkar oleh petugas di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, 16 September 2014. Pembongkaran tersebut untuk pembangunan jalan inpeksi kali Grogol sepanjang 3km. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Barat akan segera menangani permasalahan pencemaran di Kali Grogol-Kyai Tapa. Air kali yang menghitam dan mengeluarkan bau busuk itu mengganggu indra penciuman setiap orang yang melaluinya.

“Kami sedang mencari tahu penyebabnya dan akan segera ditindaklanjuti,” ucap Kepala Suku Dinas Tata Air Jakarta Barat Imron Syahrin saat dihubungi Tempo pada Jumat, 27 Oktober 2017.

Saat Tempo mendatangi lokasi itu, Kali Grogol yang terletak dekat dengan halte Transjakarta Grogol 2 itu membuat setiap orang yang melewatinya menutup hidung dan menahan napas sambil mengernyitkan dahi. Orang-orang mempercepat langkahnya karena tidak tahan dengan bau busuk yang keluar dari kali itu.

Imron mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Bidang Air Baku Air Limbah serta Suku Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk mengatasi permasalahan itu. “Kemarin sudah dilakukan pengambilan sampel air Kali Grogol-Kyai Tapa. Hasil analisisnya akan keluar dalam dua pekan,” ujarnya.

Baca: Gubernur Bangkok Ingin Belajar ke Jakarta Soal Kebersihan Sungai

Sejauh ini, kata dia, salah satu penyebab pencemaran air di Kali Grogol-Kyai Tapa adalah banyaknya limbah rumah tangga yang mengalir ke kali itu. “Terlebih semua saluran air di Jakarta Barat bermuara di sana,” tuturnya.

Untuk mengatasi air limbah yang dibuang langsung ke sungai atau kali perlu dibuatkan pengolahan limbah komunal. “Jadi limbah yang dibuang atau disalurkan ke sungai atau kali sudah di ambang batas aman,” katanya.

Advertising
Advertising

Kali Grogol adalah sungai yang mengalir di bagian barat DKI Jakarta. Bagian hilir sungai asalnya sudah dibentuk menjadi kanal-kanal dengan pintu-pintu air di sepanjang tepiannya.

Bangunan-bangunan liar di pinggir sungai itu sudah diratakan dengan tanah pada 2014 dan paling sedikit 58 keluarga sudah diberikan perumahan pengganti. Di tepi kali itu dulu direncanakan akan dibangun taman. Namun, sampai saat ini, lokasi itu masih berupa tanah kering yang sering dijadikan tempat nongkrong polisi dan petugas Transjakarta.

Berita terkait

Heru Budi Lanjutkan Normalisasi Ciliwung yang Mandek di Era Anies, Anggarkan Rp 700 Miliar buat Pembebasan

8 November 2022

Heru Budi Lanjutkan Normalisasi Ciliwung yang Mandek di Era Anies, Anggarkan Rp 700 Miliar buat Pembebasan

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengalokasikan Rp 700 miliar untuk pembebasan lahan normalisasi Ciliwung.

Baca Selengkapnya

Camat Kramat Jati Minta Kali Induk Dinormalisasi untuk Cegah Banjir

16 Mei 2022

Camat Kramat Jati Minta Kali Induk Dinormalisasi untuk Cegah Banjir

Camat Kramat Jati Rudy Syahrul sudah melayangkan surat ke Sudin SDA Jakarta Timur untuk mengeruk dan membuat sodetan di Kali Induk untuk cegah banjir

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Klaim Normalisasi Sungai Terus Berlanjut, Berikut Lokasinya

12 November 2021

Wagub DKI Klaim Normalisasi Sungai Terus Berlanjut, Berikut Lokasinya

Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai di Jakarta dilanjutkan di sembilan titik

Baca Selengkapnya

Program Normalisasi Kali untuk Tangani Banjir Bekasi

26 Februari 2020

Program Normalisasi Kali untuk Tangani Banjir Bekasi

Sejumlah program penanganan banjir Bekasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Petugas Pintu Air: Busa di Kanal Banjir Timur Bukti Pencemaran

25 Maret 2018

Petugas Pintu Air: Busa di Kanal Banjir Timur Bukti Pencemaran

Sudah lebih dari tiga bulan ini masyarakat yang tinggal di dekat Kanal Banjir Timur, Marunda, Jakarta Utara, melihat banjir busa di aliran sungai itu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta: Normalisasi vs Naturalisasi dan Tawaran Pakar UI

16 Februari 2018

Banjir Jakarta: Normalisasi vs Naturalisasi dan Tawaran Pakar UI

Banjir Jakarta di banyak lokasi setelah hujan tidak putus selama tiga jam, pada Kamis, 15 Februari 2018, telah menyusahkan banyak warga Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Bicara Naturalisasi Sungai, Ahli Jelaskan Artinya

13 Februari 2018

Anies Baswedan Bicara Naturalisasi Sungai, Ahli Jelaskan Artinya

Normalisasi sungai berbeda dengan naturalisasi yang dikatakan Anies Baswedan untuk solusi penataan banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya