Marco Beri Anies-Sandi Strategi Tolak Reklamasi Teluk Jakarta

Reporter

Adam Prireza

Jumat, 27 Oktober 2017 16:34 WIB

Arsitek Marco Kusumawijaya. TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta- Aktivis serta pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya mengusulkan strategi jitu menolak reklamasi Teluk Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno (Anies-Sandi).

Marco, yang pernah bergabung dalam Tim Sinkronisasi Anies-Sandi, mengatakan langkah pertama adalah mengubah peraturan gubernur sebab kuasa pemberian izin reklamasi sepenuhnya di tangan gubernur. Menurut dia, pergub terdahulu yang mengizinkan proyek reklamasi bisa dikatakan tidak legal.

"Karena tidak ada dasarnya," katanya dalam diskusi berjudul Selamatkan teluk Jakarta di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, pada Kamis, 26 Oktober 2017.

Marco menuturkan, dia sudah memberikan kajian soal reklamasi kepada Anies-Sandi. Sekarang Gubernur Anies tengah mengkaji bentuk pemanfaatan yang cocok untuk pulau-pulau reklamasi yang sudah telanjur dibangun, yaitu Pulau C, D, dan G. Kajian itu ujungnya tegas menghentikan reklamasi.

Pada Mei 2016, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menerbitkan Surat Keputusan SK.356/Menlhk/Setjen/Kum.9/5/2016 mengenai penghentian sementara seluruh kegiatan Pulau C, D, dan G serta pembatalan Pulau E. Kemudian baru-baru ini, Menteri Luhut mencabut Moratorium Reklamasi Pulau C, D, dan G karena dinilai sudah tidak ada permasalahan baik dari segi teknis maupun dari segi hukum. Menurut Luhut, reklamasi Teluk Jakarta di pantai Utara Jakarta sangat strategis untuk kepentingan negara.

Marco menganggap proyek reklamasi yang sekarang berjalan tidak mengikuti aturan. Mengutip perkataan Deputi Advokasi KIARA, Tigor Hutapea, dia sependapat bahwa proyek reklamasi tidak memiliki Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) serta peraturan daerah zonasi pulau-pulau kecil. Padahal, kedua hal tersebut menjadi dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan pemanfaatan wilayah pesisir.

Proyek reklamasi pun dinilai tidak bisa dijadikan jawaban untuk kebutuhan penduduk Jakarta akan ruang. Menurut Marco, pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk membuat Jakarta membutuhkan ruang lebih merupakah kesalahan logika. "Itu sering dijadikan alasan untuk melakukan reklamasi."

Kesalahan logika lainnya dalam usulan reklamasi Teluk Jakarta, Marco menerangkan, adalah kalau penduduk bertambah maka luas tanah harus bertambah. Dia berpendapat, fungsi lahan bukan hanya untuk menampung manusia tapi juga pertanian, peresapan air, dan penanaman pohon.

Berita terkait

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lika-liku Pulau Reklamasi di Pemerintahan Anies Baswedan

5 September 2021

4 Fakta Lika-liku Pulau Reklamasi di Pemerintahan Anies Baswedan

Isu pulau reklamasi di Teluk Jakarta mencuat setelah Mahkamah Agung (MA) mengabulkan peninjauan kembali yang dimohonkan pengembang reklamasi pulau H.

Baca Selengkapnya

MA Kabulkan PK PT Taman Harapan Indah Soal Izin Reklamasi Pulau H

3 September 2021

MA Kabulkan PK PT Taman Harapan Indah Soal Izin Reklamasi Pulau H

Pemprov DKI belum mau menanggapi putusan MA yang mengabulkan gugatan pengembang reklamasi Pulau H, PT Taman Harapan Indah.

Baca Selengkapnya

Nelayan Minta Reklamasi Pulau G Diteruskan karena Pandemi, Kiara: Tidak Nyambung

27 Maret 2021

Nelayan Minta Reklamasi Pulau G Diteruskan karena Pandemi, Kiara: Tidak Nyambung

Sekjen Kiara mengatakan dampak reklamasi adalah banyak nelayan terusir dari ruang hidupnya dan terpaksa mencari alternatif ekonomi lain.

Baca Selengkapnya

Ada Nelayan Minta Reklamasi Dilanjutkan, Kiara: Jangan-jangan Makelar

27 Maret 2021

Ada Nelayan Minta Reklamasi Dilanjutkan, Kiara: Jangan-jangan Makelar

Sekjen Kiara menduga kelompok nelayan yang mendukung reklamasi bukan berbicara terkait kepentingan mereka karena reklamasi jelas merugikan nelayan.

Baca Selengkapnya

Ahok Heran Reklamasi Teluk Jakarta Ditolak, Reklamasi Ancol Yes

11 Juli 2020

Ahok Heran Reklamasi Teluk Jakarta Ditolak, Reklamasi Ancol Yes

Menurut Ahok, kebijakan Anies Baswedan berpotensi melanggar Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang atau RDTR.

Baca Selengkapnya

Gaduh Reklamasi Ancol, Ahok Bilang Begini

9 Juli 2020

Gaduh Reklamasi Ancol, Ahok Bilang Begini

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai kebijakan perluasan atau reklamasi Ancol mirip dengan rencana 2 pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya

Reklamasi Ancol, Begini Politikus PDIP Singgung Suap Eks DPRD DKI

7 Juli 2020

Reklamasi Ancol, Begini Politikus PDIP Singgung Suap Eks DPRD DKI

Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, mengkritik izin pelaksanaan untuk perluasan reklamasi Ancol dan Dufan.

Baca Selengkapnya

Anies Menang Gugatan Reklamasi Pulau H, Koalisi: Jangan Terbuai

30 Juni 2020

Anies Menang Gugatan Reklamasi Pulau H, Koalisi: Jangan Terbuai

Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta mengingatkan Gubernur Anies Baswedan untuk tidak terbuai dengan keputusan MA yang menolak gugatan pengembang Pulau H.

Baca Selengkapnya