Tentang Pulau Reklamasi, M. Taufik: Tidak Mungkin Dikeruk Lagi

Reporter

Larissa Huda

Editor

Suseno

Minggu, 29 Oktober 2017 19:24 WIB

Wakil Ketua DPRD Muhammad Taufik menjadi salah satu pembicara dalam diskusi bertajuk `Untung Rugi Reklamasi` di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 29 Oktober 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno, harus memikirkan pulau reklamasi yang sudah terbentuk saat ini. Tidak mungkin pulau-pulau itu dikeruk lagi hanya untuk memenuhi janji kampanye menolak reklamasi.

"Pak Sandi itu pengusaha, enggak mungkin juga yang sudah dibangun itu dikeruk lagi,” kata Taufik seusai diskusi bertajuk 'Untung Rugi Reklamasi' di kantor Dewan Pimpinan Daerah Golkar, Menteng, Cikini, Ahad, 29 Oktober 2017. Diskusi ini dihadiri sejumlah anggota DPRD, Wakil Gubernur Sandiaga Uno, dan pengamat tata kota.

Taufik meyakini biaya pembongkaran pulau akan sama mahalnya dengan pembuatan pulau itu sendiri. Karena itu dia meminta Anies dan Sandi untuk membicarakan hal tersebut lebih jauh dengan mempertimbangkan untung dan ruginya.

Taufik menambahkan, perlu diskusi panjang tentang apa yang harus dilakukan dengan pulau yang sudah kadung terbentuk itu. Jika pulau dibongkar, bukan tidak mustahil dampak kerusakan lingkungannya akan lebih parah. Kerugian itu tentu menjadi tanggungan pemerintah DKI Jakarta.

Baca: Reklamasi Pulau G Berlanjut, MA Tolak Kasasi Nelayan dan Walhi

Menurut Taufik, rancangan peraturan daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta (RTRKS Pantura) hanya mencakup tata ruang atas tanah reklamasi. Sehingga, tak ada hubungannya soal izin reklamasi.

"Perda ini tidak ada urusannya dengan izin reklamasi. Tetapi akan ada urusannya dengan izin IMB. Kalau tidak ada perda ini, akan jadi problem. Pengembang akan semaunya," ujar Taufik.

Taufik juga menuturkan harus ada perencanaan ulang untuk membahas dua pulau reklamasi yang sudah terbentuk. Dua pulau itu harus bisa dimanfaatkan agar pengembang tidak terlampau merugi karena tidak ada kepastian hukum. "Untuk pulau yang belum jadi harus diberi kata 'stop' yang besar," ujarnya.

Berita terkait

4 Fakta Lika-liku Pulau Reklamasi di Pemerintahan Anies Baswedan

5 September 2021

4 Fakta Lika-liku Pulau Reklamasi di Pemerintahan Anies Baswedan

Isu pulau reklamasi di Teluk Jakarta mencuat setelah Mahkamah Agung (MA) mengabulkan peninjauan kembali yang dimohonkan pengembang reklamasi pulau H.

Baca Selengkapnya

MA Kabulkan PK PT Taman Harapan Indah Soal Izin Reklamasi Pulau H

3 September 2021

MA Kabulkan PK PT Taman Harapan Indah Soal Izin Reklamasi Pulau H

Pemprov DKI belum mau menanggapi putusan MA yang mengabulkan gugatan pengembang reklamasi Pulau H, PT Taman Harapan Indah.

Baca Selengkapnya

Nelayan Minta Reklamasi Pulau G Diteruskan karena Pandemi, Kiara: Tidak Nyambung

27 Maret 2021

Nelayan Minta Reklamasi Pulau G Diteruskan karena Pandemi, Kiara: Tidak Nyambung

Sekjen Kiara mengatakan dampak reklamasi adalah banyak nelayan terusir dari ruang hidupnya dan terpaksa mencari alternatif ekonomi lain.

Baca Selengkapnya

Ada Nelayan Minta Reklamasi Dilanjutkan, Kiara: Jangan-jangan Makelar

27 Maret 2021

Ada Nelayan Minta Reklamasi Dilanjutkan, Kiara: Jangan-jangan Makelar

Sekjen Kiara menduga kelompok nelayan yang mendukung reklamasi bukan berbicara terkait kepentingan mereka karena reklamasi jelas merugikan nelayan.

Baca Selengkapnya

Ahok Heran Reklamasi Teluk Jakarta Ditolak, Reklamasi Ancol Yes

11 Juli 2020

Ahok Heran Reklamasi Teluk Jakarta Ditolak, Reklamasi Ancol Yes

Menurut Ahok, kebijakan Anies Baswedan berpotensi melanggar Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang atau RDTR.

Baca Selengkapnya

Gaduh Reklamasi Ancol, Ahok Bilang Begini

9 Juli 2020

Gaduh Reklamasi Ancol, Ahok Bilang Begini

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai kebijakan perluasan atau reklamasi Ancol mirip dengan rencana 2 pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya

Reklamasi Ancol, Begini Politikus PDIP Singgung Suap Eks DPRD DKI

7 Juli 2020

Reklamasi Ancol, Begini Politikus PDIP Singgung Suap Eks DPRD DKI

Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, mengkritik izin pelaksanaan untuk perluasan reklamasi Ancol dan Dufan.

Baca Selengkapnya

Anies Menang Gugatan Reklamasi Pulau H, Koalisi: Jangan Terbuai

30 Juni 2020

Anies Menang Gugatan Reklamasi Pulau H, Koalisi: Jangan Terbuai

Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta mengingatkan Gubernur Anies Baswedan untuk tidak terbuai dengan keputusan MA yang menolak gugatan pengembang Pulau H.

Baca Selengkapnya

Perpres Reklamasi Teluk Jakarta Jokowi Dianggap Salah Alamat

13 Mei 2020

Perpres Reklamasi Teluk Jakarta Jokowi Dianggap Salah Alamat

Sejumlah penggiat lingkungan mendesak agar Presiden Jokowi membatalkan perpres menyangkut reklamasi Teluk Jakarta itu.

Baca Selengkapnya

Nelayan Bebas, KIARA Desak Jokowi Batalkan Reklamasi Jakarta

5 Februari 2020

Nelayan Bebas, KIARA Desak Jokowi Batalkan Reklamasi Jakarta

KIARA meminta pemerintah mencabut seluruh izin reklamasi Teluk Jakarta yang telah membuat nelayan jadi korban kriminalisasi oleh pengembang.

Baca Selengkapnya