Tembok Pembatas Jatuh, MRT Sebut Kontraktor Lengah

Sabtu, 4 November 2017 11:32 WIB

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim usai meninjau lokasi jatuhnya parapet di jalur layang MRT kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 November 2017. Tempo/ Zara Amelia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah dinding beton pembatas jalur layang mass rapid transit (MRT) diduga jatuh ke jalan pada Jumat malam, 3 November 2017, karena kelengahan pihak kontraktor. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim mengatakan insiden di kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan, itu terjadi akibat miskomunikasi antara pekerja di bagian atas dan bawah saat proses pemasangan parapet tersebut.

"Berdasarkan investigasi kami, memang tampaknya ada pekerja lifting yang bekerja tidak sesuai dengan metode kerja kesepakatan kami yang aman dan benar. Ada kelengahan," kata Silvia setelah meninjau lokasi jatuhnya parapet pada Sabtu, 4 November 2017.

Tembok beton pembatas jalur layang MRT, atau Overhead Catanary System (OCS) Parapet, roboh di Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, Jumat malam. Crane truck pengangkat parapet yang tidak stabil diduga menjadi penyebabnya. Akibat jatuhnya parapet, seorang pengendara sepeda motor mengalami luka ringan karena menghindari beton itu.

Menurut Silvia, ketika parapet hendak dipasang pada malam itu, kondisi jalan di bawahnya belum steril dari kendaraan. "Belum stop traffic, pekerjaan di atas sudah mulai. Padahal biasanya operasi kami selalu rutin pasti stop traffic dulu saat lifting, sampai kami posisikan, amankan, baru traffic dibuka," tuturnya.

Baca: Tembok Pembatas Jalur Layang MRT Roboh, Ini Penyebabnya

Selain akibat miskomunikasi, jatuhnya parapet itu disebabkan oleh crane truck yang kehilangan keseimbangan. Silvia menjelaskan, hal itu disebabkan oleh panjang lengan crane melebihi batas. Menurut dia, seharusnya panjang lengan crane maksimal 7,5 meter, tapi petugas operator crane memaksakan hingga 10 meter. "Itu menyebabkan overload, sehingga crane-nya topple."

Berdasarkan investigasi pihak MRT sejak malam hingga pagi ini, jatuhnya parapet itu merupakan kesalahan pihak kontraktor. "Supervisor dan koordinasinya oleh main contractor dan subcontractor, yakni untuk pemasangan dan lifting," ucap Silvia. Kontraktor utamanya adalah Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi (OSJ). Sedangkan subkontraktor yang bertanggung jawab melakukan pengangkutan parapet adalah PT BAP.

Saat ini, pihak MRT akan kembali melakukan investigasi untuk mencari tahu lebih jelas penyebab insiden tersebut. "To be fair ini harus dilakukan investigasi secara detail agar kami bisa mencari tahu titiknya di mana, baru kami bisa pastikan kesalahannya di siapa," kata Silvia.

Berita terkait

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

18 November 2022

5 Fakta Proyek MRT Jakarta Fase 2

Selama masa pengerjaan proyek MRT Jakarta, ada penemuan bekas rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

12 Mei 2019

Mengintip Mewahnya MRT Pertama Qatar

Sistem kereta bawah tanah atau MRT pertama Qatar akhirnya dibuka untuk umum setelah enam tahun pembangunan.

Baca Selengkapnya

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

6 November 2018

Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjanjikan, kereta mass rapid transit (MRT) Jakarta dapat diakses warga pada Januari-Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

1 November 2018

Kata Pimpinan DPRD Soal Tumpang Tindih Rute MRT dan Transjakarta

Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana mengatakan pihaknya segera akan membahas soal tumpang tindih jalur kereta MRT dan bus Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

31 Oktober 2018

Jajal Kereta MRT Jakarta, Wakil Ketua DPRD DKI Lontarkan Pujian

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana optimistis moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) fase pertama dapat beroperasi pada Maret 2019.

Baca Selengkapnya

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

26 Oktober 2018

MRT Jalan Terus Permintaan Tambahan Modal Ditolak DPRD

Dewan tidak bisa memberikan persetujuan sebelum Perda tentang PMD PT MRT direvisi.

Baca Selengkapnya

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

25 Oktober 2018

Jepang Gelontorkan Pinjaman Buat Jalur MRT Fase 2, Nominalnya?

Japan International Cooperation Agency (JICA) telah sepakat dengan Indonesia soal Perjanjian Pinjaman Official Development Assistance buat proyek MRT.

Baca Selengkapnya

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

11 Oktober 2018

MRT Beroperasi Maret 2019, Lagi Disusun Standar Pelayanan Minimal

Dewan Transportasi Kota Jakarta minta DKI dan PT MRT Jakarta menyusun standar pelayanan minimal.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT Kabur ke Luar Negeri, Interpol Digandeng

Vandalisme menimpa kereta MRT di Depo Lebak Bulus dan pelakunya sudah kabur ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

2 Oktober 2018

Pelaku Vandalisme MRT: WNA dan Menginap di Hotel Lebak Bulus

Kereta mass rapid transit atau MRT di Depo Lebak Bulus dicoret-coret orang tak dikenal.

Baca Selengkapnya