Ini Beda OK Otrip Anies-Sandi dengan Integrasi Transjakarta Ahok

Reporter

Editor

Senin, 6 November 2017 18:45 WIB

Foto kombinasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Tempo/Dhemas Reviyanto-Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan perbedaan program One Karcis One Trip (OK Trip) Anies-Sandi dengan program integrasikan bus Transjakarta dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) yang dilakukan sejak Gubernur DKI terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"OK Otrip itu program yang membuat satu harga bisa naik segala macam," kata Budi Kaliwono di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin, 6 November 2017.

Budi menuturkan, program integrasi Transjakarta dari Ahok hanya mengintegrasikan bus Transjakarta dengan satu layanan transportasi, yaitu angkot KWK. Sedangkan pada program OK Otrip yang dilaksanakan oleh Gubernur Anies Baswedan adalah bus Transjakarta akan terintegrasi dengan layanan angkutan dari perusahaan lain, yakni Kopaja dan Metromini selain KWK.

Dalam Program OK Otrip, dia melanjutkan, penumpang akan dikenakan biaya Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.

Perbedaan lainnya, konsep integrasi Transjakarta versi Ahok disatukan oleh halte atau tempat pemberhentian bus Transjakarta. Kalau OK Otrip fokus pada moda dengan sekali bayar. "Penumpang pindah satu moda ke moda lain tidak dicharge (bayar) lagi," ujar Budi.

Adapun Program Integrasi Bus Transjakarta dan KWK yang diinsiasi pada awal 2017, menggratiskan biaya angkot KWK bagi pengguna Transjakarta yang memiliki kartu pelanggan. Tarif yang dikenakan sesuai dengan harga tiket Transjakarta, yaitu Rp 3.500 untuk berbagai rute. Selain gratis, keunggulan KWK adalah bisa menjangkau wilayah permukiman. Layanan Integrasi Transjakarta dengan KWK mulai pukul 05.00-09.00 WIB dan 16.00-20.00.

Menurut Budi, ada empat trayek pertama yang akan melayani program OK Otrip saat diluncurkan nanti, antara lain Senen-Sunter dan Sudirman-Gandaria City. Sedangkan 10 trayek Transjakarta yang sudah terintegrasi dengan KWK akan tetap berlanjut.

Sepuluh rute integrasi program warisan Ahok tersebut adalah Condet-Cililitan (T07), Tanjung Priok-Bulak Turi (U05), Indosiar-Rawabuaya (B08), Poncol-Rawamangun (T24), Meruya-Grogol (B03), Terminal Pulogebang-Tanjung Priok (U03), Arundina-Rumah Sakit Harapan Bunda (T03), Kelapa Gading-Terminal Rawamangun (U04), Pejuang Jaya-Harapan Indah (T31), dan Petukangan Utara-Lebak Bulus (S14).

Berita terkait

Pegawai DKI Ini Tak Menyangka Suratnya Dibalas Cepat oleh Ahok

6 Oktober 2017

Pegawai DKI Ini Tak Menyangka Suratnya Dibalas Cepat oleh Ahok

Indah, pekerja harian lepas ini tugasnya menyiapkan makanan Gubernur DKI, termasuk Basuki Purnama atau Ahok.

Baca Selengkapnya