10 Hari Terendam Banjir: Warga Bantargebang Terserang Penyakit
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Jobpie Sugiharto
Selasa, 21 November 2017 22:00 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Puluhan orang korban banjir di Perumahan Kemendikbud, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi mulai diserang penyakit. Banjir yang melanda perumahan tersebut tak kunjung surut meski sudah berlangsung lebih dari 10 hari.
"Umumnya terserang penyakit ringan," kata Kepala Dinas Kesehatan, Kota Bekasi, Kusnano Saidi, Selasa, 21 November 2017.
Berdasarkan laporan dari petugas kesehatan di posko pengungsian, kata dia, tercatat 19 orang terserang penyakit kulit, 14 orang hypertensi, 6 orang terserang Gastritis, 4 orang diare.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Bekasi, jumlah pengungsi mencapai 442 orang dari 146 kepala keluarga di dua RW. Mereka mengungsi ke gudang Kemendikbud, dan kantor kelurahan, serta tempat ibadah yang tak jauh dari lokasi banjir.
Menurut Kusnano, para korban banjir yang terserang penyakit tersebut sudah mendapatkan pengobatan dari petugas di lapangan. Dinas kesehatan menerjunkan tim dari Puskesmas Ciketing Udik dan Bantargebang ke lokasi pengungsian yang berada di Kantor Kelurahan, dan gudang Kemendkbud. "Ada dokter dan perawat, mereka siaga secara bergantian."
Ia mengatakan, penyebaran penyakit cenderung melalui air yang tidak sehat, serta kondisi pasien yang letih akibat kelelahan. Dengan begitu, daya tahan tubuh lemah sehingga mudah terserang penyakit. "Persediaan obat-obatan cukup, tak ada masalah," kata dia.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, penyebab banjir di perumahan tersebut bukan karena faktor alam. Melainkan karena kalalaian pekerjaan saluran yang tak antisipasi jika ada hujan turun. "Saluran ditutup tanpa ada buangan, sehingga air terbendung," kata Rahmat saat meninjau ke lokasi banjir.
Rahmat meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang segera melakukan penanggulangan banjir tersebut, dengan membuat saluran sodetan ke sungai. Rahmat juga meminta dinas teknis tersebut membangun folder air di lahan fasilitas sosial dan umum. "Ada lahan menganggur milik pemerintah, itu harus dimanfaatkan," kata dia.