Petugas merobohkan bangunan dikawasan bukit duri saat penertiban bangunan liar dibantaran Kali CIliuwung di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta, 11 Juli 2017. Penertiban bangunan liar sebanyak 345 bidang bangunan dan diperuntukan normalisasi kali Ciliwung. TEMPO/Amston Probel
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerima kehadiran Direktur Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi dan warga Bukit Duri korban penggusuran untuk membahas soal rencana pembangunan kampung susun. Anies menjanjikan akan menyediakan shelter atau penampungan sementara bagi mereka yang rumahnya sudah rata dengan tanah.
Shelter tersebut dibangun untuk menampung warga Bukit Duri sampai pembangunan kampung susun sudah terealisasi. Namun, hingga saat ini Anies belum mendapati lahan mana yang bisa digunakan untuk membangun shelter. Ia hanya menargetkan lahan shelter tidak jauh dari permukiman rumah mereka sebelumnya.
"Kepala Dinas Perumahan sudah (saya minta) langsung ke Bukit Duri untuk lihat lokasi karena dibutuhkan shelter sementara untuk warga. Dan akan kami siapkan. Kepala dinas sudah langsung ke sana," ujar Anies di Balai Kota, Selasa malam, 21 November 2017.
Menurut Anies, pertemuan pertama dengan warga Bukti Duri masih sebatas perencanaan secara general. Ia memastikan akan terus membuka komunikasi untuk mencari solusi terbaik. Meski begitu, Anies menginginkan seluruh proses harus berjalan sesuai dengan prosedur hukum yang jelas dan benar.
"Kami harus berjalan ikut aturan. Ikut prosedurnya, intinya kami ingin agar solusi keadilan bagi warga Bukit Duri bisa dijalankan," kata Anies.
Selain lahan yang belum tersedia, Anies mengatakan belum memastikan apakah pembangunan shelter bagi warga Bukit Duri sudah dianggarkan atau belum. Namun, ia memastikan pembiayaan akan masuk dalam anggaran Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta yang akan dibahas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018.
Berdasarkan laman www.apbd.jakarta.go.id, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan shelter hanya untuk 2 lokasi yaitu Kampung Akuarium dan Kampung Kunir sebesar Rp 4,9 miliar. Anggaran itu terbagi ke dalam pekerjaan fisik dan pengawasan.
"Karena kami belum tahu berapa besar lahan yang ada dan lokasinya, oleh karena itu kepala dinas langsung (saya minta) ke sana. Langsung cari lokasi," ujar Anies.
Begitu lahan sudah ditentukan, Anies berjanji akan langsung membangun shelter bagi warga Bukit Duri yang menjadi korban penggusuran dan anggarannya akan masuk APBD 2018. Pembangunan harus segera dilakukan lantaran Jakarta sudah mulai masuk musim penghujan.