Sejak Era Jokowi, DKI Belum Dapat WTP, Sandiaga Punya Jawaban

Reporter

Dewi Nurita

Selasa, 28 November 2017 11:01 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menemui ahli ekonomi dan politikus, Kwik Kian Gie, di Balai Kota Jakarta, Senin, 13 November 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebut sudah empat tahun berturut-turut Pemerintah Provinsi DKI tidak pernah meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Sandi menargetkan DKI Jakarta akan meraih predikat WTP untuk laporan keuangan DKI tahun 2017. Karena itu, dia akan memelototi satu demi satu laporan keuangan DKI Jakarta.

Baca juga: Cek Fakta, Opini BPK untuk Pengelolaan Keuangan DKI Jakarta

"Selama ini, sebelum ini, belum dipelototin satu-satu. Dengan kita detail line by line seperti ini, progresnya bisa tercapai," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 27 November 2017.

Memang, sejak Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta mendapat predikat wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK RI. WDP pertama diterima untuk laporan keuangan tahun anggaran 2013. Begitu juga untuk tahun 2014.

Saat pemerintahan dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, laporan keuangan terus-menerus WDP.

Walhasil, sudah empat tahun berturut-turut Pemprov DKI mendapat opini WDP dan tidak pernah meraih predikat wajar tanpa pengecualian (WTP).

Sandi menyebut ada beberapa akar masalah yang menjadi penghalang Pemprov DKI Jakarta meraih opini WTP.

“Pertama, pencatatan piutang yang menyebabkan banyaknya penunggak pajak,” katanya.

Karena itu, Sandi meminta Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI bekerja sama dengan Bank DKI mengkonsolidasikan pembayaran dalam satu akun.

"Jadi sistem penagihan utang ini harus diperbaiki dulu," tuturnya.

Faktor kedua, pencatatan aset, yang juga harus diperbaiki. Salah satu yang disoroti Sandi adalah pencatatan aset fasilitas sosial dan fasilitas umum.

"Pencatatan aset itu harus juga diperbaiki, apakah sudah masuk ke SKPD atau masih dicatat sebagai aset temporer," ucapnya.

Sandi optimistis DKI Jakarta akan meraih opini WTP kembali dengan mengenali akar-akar permasalahan dan lebih detail meneliti satu demi satu laporan keuangan DKI Jakarta.

Simak juga: Keuangan Era Anies-Sandi, Sudirman Berharap Dapat WTP Sejati

Sandi menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta baru menindaklanjuti 40 persen dari 6.000-an temuan BPK yang harus diperbaiki sebagai salah satu syarat untuk meraih WTP.

"Harus digenjot terus supaya bulan-bulan ke depan ini bisa ditindaklanjuti dan harus dibenahi akar permasalahannya terlebih dahulu," katanya.

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

10 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

11 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

13 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

15 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya