Pengurus Laskar Merah Putih Provinsi DKI Jakarta berpose di depan kantor berlantai 2 di Jalan Pisangan Baru II, Mataraman, Jakarta Timur, Jumat, 24 November 2017. FOTO: TEMPO/Dewi Nurita
TEMPO.CO, Jakarta - Alokasi hibah untuk Laskar Merah Putih dalam rancangan APBD DKI 2018 sudah dievaluasi dan dipangkas. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI Jakarta Darwis Muhammad Aji dalam rapat badan anggaran (banggar). Adapun dana hibah yang diajukan untuk Laskar Merah Putih besarnya Rp 500 juta.
"Anggaran untuk Laskar Merah Putih menjadi Rp 100 juta dari Rp 500 juta, sementara Komando Resimen Mahasiwa tetap Rp 1 miliar," ujar Darwis di Lantai 3 gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta 2018, total hibah yang akan diberikan kepada sejumlah kelompok dan lembaga sebesar Rp 1,7 triliun. Nilai hibah ormas Laskar Merah Putih yang didirikan 28 Desember 2000 itu menjadi sorotan karena meningkat lima kali lipat dibandingkan 2017.
Hibah untuk Laskar Merah Putih pada tahun depan direncanakan Rp 500 juta sedangkan pada 2017 sebesar Rp 100 juta. Dalam pengajuan anggaran, Laskar Merah Putih akan menggunakan hibah tersebut untuk kegiatan seminar bela negara selama dua hari di Puncak, Bogor. Rapat itu juga diikuti oleh perwakilan dari lima pengurus cabang di Provinsi DKI Jakarta.
Dalam rapat banggar, Darwis tidak menjelaskan alasan pengurangan dana hibah untuk Laskar Merah Putih dalam RAPBD. Organisasi tersebut dinilai penting untuk diberi hibah lantaran Laskar Merah Putih sudah memiliki MOU dengan Kemenhan menjadi organisasi yang dipercaya melakukan kegiatan pelatihan bela negara itu.
Pengurangan tersebut disetujui oleh peserta rapat banggar. Dengan begitu, Laskar Merah Putih masih akan menerima besaran dana hibah yang sama dengan tahun lalu.