Negosiasi UMP dengan Anies Baswedan, Serikat Buruh Yakin Menang

Kamis, 30 November 2017 10:29 WIB

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) melakukan aksi demo kawasan Patung Kuda Indosat, Jakarta, 10 November 2017. Dalam aksinya buruh menuntut naikkan UMP/K tahun 2018 sebesar 50 US $ (Rp. 650.000,-). TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pertemuan dengan Gubernur DKI Anies Baswedan di Balai Kota, serikat buruh menyatakan kesediaan mereka melakukan negosiasi dengan pemerintah soal tuntutan revisi Upah Minimum (UMP) Provinsi DKI Jakarta menjadi Rp 3,9 juta. Ketua DPD FSP LEM Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Yulianto yakin Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno akan memenuhi tuntutan serikat buruh.

“Peluang negosiasi UMP telah dibuka dengan Gubernur, jadi nanti kita akan lanjutkan komunikasi yang lebih intensif,” kata Yulianto di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Rabu, 29 November 2017.

Sebelumnya, Anies Baswedan telah menetapkan UMP 2018 sebesar Rp 3,6 juta. Nilai itu dianggap sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan yang telah memperhitungkan inflasi 3,72 persen dan pertumbuhan ekonomi 4,99 persen.

Baca: Dituntut Naikkan Upah Buruh, Anies Baswedan Lempar Pantun

Namun menurut Yulianto, pemerintah seharusnya mencontoh sikap Gubernur Papua Lukas Enembe yang berani merevisi angka UMP melebihi formula nilai penetapan UMP sebagaimana diatur dalam PP Nomor 78 Tahun 2015. Gubernur Papua telah merevisi angka UMP yang semula Rp 2,8 juta menjadi Rp 3 juta.

“Angka awal dari kami masih Rp 3,9 juta, nanti kita lihat perkembangan lebih lanjut soal angka-angka itu. Keberanian merevisi itu yang kami hargai dari Gubernur dan Wakil Gubernur,” kata dia.

PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan itu telah lama ditolak oleh buruh karena dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Formulasi upah dianggap hanya sekedar menghitung angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintah, namun mengabaikan survei harga-harga kebutuhan pokok setiap tahun yang menjadi patokan Komponen Hidup Layak.

Baca: UMP DKI Naik 8,71 Persen, Serikat Buruh Kecewa

Selain itu, PP tersebut membuat kewenangan dewan pengupahan dalam menentukan besaran upah diambil alih oleh BPS. Jadi, Dewan Pengupahan hanya berwenang memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, atas peninjauan kebutuhan hidup layak yang ditinjau setiap lima tahun sekali, sesuai Pasal 43 ayat (5) PP Pengupahan.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu serikat buruh, kata Yulianto, mempercayakan keputusan tersebut kepada Gubernur Anies Baswedan. “Kalau melihat gesture atau sikap dan lain-lain, kami percaya dengan Gubernur dan Wakil akan memenuhi tuntutan kami,” kata dia.

Berita terkait

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

21 jam lalu

Mungkinkah Duet Ahok-Anies Terjadi di Pilgub DKI Jakarta?

Nama Ahok dan Anies disandingkan untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Mungkinkah duet Ahok-Anies bakal terjadi di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

23 jam lalu

Berita Terpopuler Nasional: Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub DKI Jakarta hingga Kemungkinan Duet Anies dan Ahok

Berita soal Sri Mulyani masuk radar PDIP untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta masuk menjadi berita politik terpopuler di kanal Nasional.

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ragam Reaksi terhadap Deklarasi Ganjar Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pakar politik menilai deklarasi Ganjar yang akan jadi oposisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa saja mewakili sikap PDIP.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

1 hari lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

1 hari lalu

Soal Tawaran Jadi Menteri, Anies Baswedan: Wong Diundang Saja Tidak

Anies mengatakan belum ada rencana bertemu Prabowo. Masih konsentrasi menata langkah ke depan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

1 hari lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Anies Sebut Tetap Berada di Jalan Perubahan

Anies mengatakan enggan mendahului sikap apakah bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

1 hari lalu

Warga Datangi Kediaman Anies Baswedan di Acara Ulang Tahun

Anies menggelar acara ulang tahun di kediamannya, Pendopo Anies Baswedan, dengan membawa jajanan dari luar.

Baca Selengkapnya

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

2 hari lalu

Kata Ahok soal Namanya Muncul di Bursa Pilgub DKI Jakarta

Politikus PDIP menyebut empat nama yang berpotensi maju di cagub DKI Jakarta. Ada nama Ahok.

Baca Selengkapnya

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

2 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

3 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya