Dinas Kesehatan DKI Jakarta Temukan 22 Korban Wabah Difteri

Rabu, 6 Desember 2017 10:47 WIB

Seorang siswa kelas 1 mendapatkan suntikan imunisasi Difteri Tenanus (DT) dan Tetanus difteri (Td) di SDN Torongrejo II, Temas, Batu, Jawa Timur, (14/11). TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan korban wabah difteri di DKI ada 22 orang berusia di bawah 10 tahun selama tahun ini. "Umumnya anak-anak. Ada yang belum divaksin, ada juga yang sudah. Kami masih menelusuri," kata Koesmedi saat ditemui di Panti Sosial Bina Grahita Belaian Kasih, Jalan Peta Utara, Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu pagi, 6 Desember 2017.

Koesmedi mengatakan semua korban wabah difteri tersebut sudah diobati dan sembuh. Wabah itu berasal dari bakteri Corynebacterium diphtheria, yang penyebarannya cukup cepat melalui udara.

Wabah difteri bisa dicegah dengan vaksinasi sejak bayi. Kemudian vaksinasi lanjutan atau booster di usia 2 tahun untuk menguatkan vaksin pertama.

Untuk mengantisipasi agar wabah tidak meluas, Koesmedi sudah memerintahkan tiap pusat kesehatan masyarakat di DKI waspada. Jika ada pasien yang terkena difteri, ia meminta petugas melakukan surveillance, yaitu melacak sampai sejauh mana dan muasal kuman itu menjangkiti korban.

Baca: Awas Wabah Difteri: RSUD Tangerang Rawat 30 Pasien, 2 Meninggal

Wilayah perbatasan DKI, seperti Kabupaten Tangerang, telah menetapkan status kejadian luar biasa difteri sejak 31 Oktober 2017. Penyakit akibat infeksi bakteri pada selaput lendir hidung dan tenggorokan itu telah menewaskan empat orang di Tangerang dan puluhan lain harus menjalani perawatan. Korban yang meninggal rata-rata berusia 4-6 tahun.

Dinas Kesehatan setempat mencatat saat ini total warga Kabupaten Tangerang yang terjangkit difteri berjumlah 23 orang. Dua di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit umum daerah setempat.

Di RSUD Kabupaten Tangerang, masih ada delapan pasien difteri yang dirawat di ruang isolasi hingga saat ini. Pasien difteri yang dirawat di RSUD tersebut berjumlah 30. Mereka berasal dari Banten, DKI Jakarta, dan Depok. Sebagian besar dari mereka diperbolehkan pulang karena sudah pulih.

Berita terkait

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

46 hari lalu

Cegah Komplikasi Penyakit pada Anak dengan Imunisasi

Imunisasi dapat membantu menghindarkan anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan menyebabkan komplikasi.

Baca Selengkapnya

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

9 Oktober 2023

Waspadai Difteri, Bisa Sebabkan Kematian dalam 72 Jam

Difteri dapat menyebabkan kematian dalam waktu 48-72 jam jika tidak ditangani secara serius. Segera kenali gejalanya agar cepat mendapat pertolongan.

Baca Selengkapnya

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

8 Juli 2023

Nigeria Umumkan Wabah Difteri

Otoritas kesehatan di Nigeria mengumumkan negara itu sedang mengalami wabah penyakit difteri setelah terjadi kematian akibat penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

13 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Jenis Vaksin dari Pemerintah Semakin Beragam Ini Daftarnya

Jenis vaksin yang menjadi bagian program imunisasi rutin yang disediakan pemerintah semakin beragam. Simak daftarnya

Baca Selengkapnya

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

7 Mei 2023

Pekan Imunisasi Dunia, Ini 3 Strategi Tingkatkan Cakupan Imunisasi Nasional

COVID-19 menyebabkan penurunan yang signifikan dalam imunisasi rutin anak. Ini strategi tingkatkan cakupan imunisasi nasional.

Baca Selengkapnya

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

29 April 2023

Mengenal Balto, Anjing Pahlawan Estafet Kereta Luncur Alaska 1920 yang Punya Gen Unggul

Balto dipuja sebagai pahlawan - menjadi subjek dalam buku dan film. Ilmuwan, dalam penelitian terbaru menemukan keunggulan gen anjing tersebut.

Baca Selengkapnya

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

17 Maret 2023

Serum Anti-Difteri Cukup Langka, Dokter Bantah Hanya RSHS Bandung yang Punya

Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023

Baca Selengkapnya

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

16 Maret 2023

Kejadian Luar Biasa Difteri di Garut, 9 Warga Dilaporkan Meninggal

Penyakit difteri akibat bakteri sangat mematikan.

Baca Selengkapnya

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

28 Juni 2022

Bukan Cuma Covid-19, Pakar Ingatkan Ancaman Campak dan Rubella

Dokter mengatakan campak, rubella, dan difteri masih menjadi ancaman bagi anak-anak dan harus segera dicegah penyebarannya melalui imunisasi.

Baca Selengkapnya

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

3 November 2020

Tim: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Jauh Lebih Aman dari Uji Klinis Vaksin Tetanus

Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 enegaskan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 Sinovac di Bandung termasuk yang paling aman.

Baca Selengkapnya