Pilkada Kota Bekasi, Rahmat Effendi 47,3 Mochtar Mohamad 4,7

Minggu, 10 Desember 2017 16:13 WIB

Gerakan Pemuda Anti Korupsi, membakar poster bergambar Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad 'Sang Koruptor'. Mereka mendesak aparat hukum menangkap Mochtar, karena diduga terlibat dalam sejumlah kasus korupsi di Kota Bekasi, seperti alokasi dana Kelautan dan Perikanan senilai Rp 2 miliar. TEMPO/Hamluddin

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mempunyai tingkat elektabilitas di atas angin menjelang pilkada Kota Bekasi 2018. Inkumben itu mengalahkan pesaing-pesaingnya. Terbaru, lembaga survei Media Survei Nasional (Median) mencatat bahwa tingkat elektabilitas Rahmat Effendi 47,3 persen. Sedangkan bekas Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad di urutan kedua dengan 4,7 persen.

Bakal calon lainnya adalah KH Amin Noer 2,0 persen, Solihin 1,7 persen, Anggawira 1,3 persen, KH Abdullah Makky 1,3 persen, Siti Aisyah 1,3 persen, Amien Mahmuddin 0,7 persen, Heikal 0,7 persen, Lucky Hakim 0,7 persen, dan Sutriyono 0,7 persen.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan salah satu yang membuat elektabilitas Rahmat Effendi unggul karena masyarakat Kota Bekasi puas dengan kinerjanya. "Tingkat kepuasan itu mencapai 61,3 persen," kata Rico. "Rinciannya sangat puas 12 persen, dan merasa puas 49,33 persen."

Menurut Rico, survei menjelang pilkada Kota Bekasi dilakukan pada 11-18 November 2017. Sampel 1.000 responden, yang dipilih secara random melalui teknik multistage random sampling, dengan margin of error 3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Mochtar Mohamad dipenjara enam tahun dan denda Rp 300 juta serta pidana tambahan uang pengganti Rp 639 juta sejak 2012, setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mochtar dijerat kasus korupsi suap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bekasi sebesar Rp 1,6 miliar, serta penyalahgunaan anggaran makan-minum Rp 639 juta pada 2010.

Advertising
Advertising

Mochtar juga dinyatakan terbukti memberikan suap Rp 500 juta untuk mendapatkan Piala Adipura 2010 serta menyuap pegawai Badan Pemeriksa Keuangan senilai Rp 400 juta agar mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.

Suap anggota DPRD Bekasi sebesar Rp 1,6 miliar dan menyalahgunakan anggaran makan-minum sebesar Rp 639 juta untuk memuluskan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bekasi Tahun 2010.

Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Bekasi Nicodemus Godjang mengatakan partainya sudah bulat menetapkan mantan Wali Kota Bekasi periode 2008-2012, Mochtar Mohamad, menjadi calon tunggal Wali Kota Bekasi.

"Hasil survei internal, elektabilitas Mochtar Mohamad terus naik, di bawah sedikit petahana," kata Nico. Ia menanggapi santai ihwal survei dari Median yang menempatkan posisi inkumben di atas angin dibanding Mochtar Mohamad menjelang pilkada Kota Bekasi 2018. "Survei banyak versi, dan fluktuatif," ucapnya.

Berita terkait

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

17 jam lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

27 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Kader di Kota Bekasi Diklaim Langsung Bertambah Ribuan

3 Oktober 2023

Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Kader di Kota Bekasi Diklaim Langsung Bertambah Ribuan

Penetapan Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) diklaim menimbulkan dampak positif bagi DPD PSI Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

PAN Siapkan Pasha Ungu Maju Pilkada Kota Bekasi 2024

18 Juli 2023

PAN Siapkan Pasha Ungu Maju Pilkada Kota Bekasi 2024

Sekretaris DPD PAN Kota Bekasi Abdul Muin Hafied berharap Pasha Ungu bisa maju dalam pemilihan wali kota.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi Menang Telak, KPU Bekasi Tunggu Gugatan Nur - Adhy

7 Juli 2018

Rahmat Effendi Menang Telak, KPU Bekasi Tunggu Gugatan Nur - Adhy

Pasangan nomor urut 1 Rahmat Effendi-Tri Adhianto memperoleh 697.634 suara sedangkan pasangan urut 2 Nur- Firdaus hanya memperoleh 335.900 suara.

Baca Selengkapnya

Dua Orang Sempat Ditangkap di Pilkada Kota Bekasi, Siapa Mereka?

29 Juni 2018

Dua Orang Sempat Ditangkap di Pilkada Kota Bekasi, Siapa Mereka?

Sebanyak dua orang sempat ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana Pilkada Kota Bekasi pada Rabu 27 Juni 2018 lalu.

Baca Selengkapnya

Begini Partisipasi Pemilih dan Quick Count di Pilkada Kota Bekasi

28 Juni 2018

Begini Partisipasi Pemilih dan Quick Count di Pilkada Kota Bekasi

KPU Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat partisipasi pemilih dalam Pilkada Kota Bekasi mencapai 73,3 persen.

Baca Selengkapnya

Quick Count Pilkada 2018, Rahmat Effendi Pimpin Lagi Kota Bekasi

27 Juni 2018

Quick Count Pilkada 2018, Rahmat Effendi Pimpin Lagi Kota Bekasi

Pasangan nomor urut 1 Rahmat Effendi-Tri Adhianto menang telak dalam hitung cepat atau quick count Pilkada 2018 untuk Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Rahmat Effendi Unggul Hasil Quick Count Pilkada Kota Bekasi

27 Juni 2018

Rahmat Effendi Unggul Hasil Quick Count Pilkada Kota Bekasi

Rahmat Effendi berhasil unggul sementara dalam quick count pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

Pilkada Serentak 2018: Alasan Panwaslu Bekasi Sisir Perusahaan

26 Juni 2018

Pilkada Serentak 2018: Alasan Panwaslu Bekasi Sisir Perusahaan

Terkait Pilkada Serentak 2018 esok, Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi akan melakukan penyisiran terhadap banyak perusahaan di wilayah setempat.

Baca Selengkapnya