Ombak Tinggi, 2 Kapal Nelayan Karam di Kepulauan Seribu

Jumat, 22 Desember 2017 10:56 WIB

Ilustrasi kapal tenggelam. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam sepekan, Kepolisian Daerah Metro Jaya menerima dua laporan terkait dengan kasus tenggelamnya kapal nelayan di wilayah Kepulauan Seribu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan kapal diduga tenggelam akibat ombak tinggi.

"Sebuah kapal nelayan dari Muara Angke hari ini tenggelam. Pada saat itu, nelayan dengan jumlah sembilan anak buah kapal (ABK) sedang berlayar mencari ikan," ujarnya di Polda Metro Jaya, Kamis, 21 Desember 2017.

Kejadian kapal nelayan tenggelam di wilayah Kepulauan Seribu itu diduga karena ombak besar dengan tinggi sekitar 1,5 meter, yang datang menggulung kapal. "Pada saat itu, kapal berada di tengah laut. Sekitar dua jam dari darat lalu, (ombak) menenggelamkan kapal berisi sembilan ABK," ucapnya.

Setelah terombang-ambing di lautan selama beberapa jam, sembilan ABK itu dapat diselamatkan nelayan lain, yang juga sedang mencari ikan. "Alhamdulillah tidak ada korban karena diselamatkan nelayan yang juga sedang mencari ikan," kata Argo.

Pada hari yang sama juga terjadi kasus kapal nelayan yang diduga tenggelam akibat cuaca ekstrem dan ombak tinggi. Lokasi kapal tenggelam dekat Pulau Sumatera.

"Berdasarkan kompas, kira-kira berada pada titik arah 110. Bedanya dengan kasus di atas adalah jumlah ABK ada 11 orang dan baru ditemukan dua orang yang selamat," tutur Argo.

Berdasarkan informasi, dua orang yang selamat itu sudah terombang-ambing di laut selama tiga hari sebelum ditemukan nelayan. "Kejadian tersebut berjarak sekitar dua jam setengah dari pulau terdekat di daerah Pulau Harapan atau Pulau Kelapa," ujarnya. "Berdasarkan informasi, sembilan orang belum bisa ditemukan dan dua orang yang selamat sudah masih pemulihan."

Hingga saat ini, dua orang korban selamat belum bisa dimintai keterangan terkait dengan kasus tenggelamnya kapal nelayan tersebut. "Keterangan sementara hanya dua orang ini berasal dari Cirebon dan tenggelamnya kapal," ucapnya.

Argo mengimbau para nelayan Kepulauan Seribu tetap berkonsultasi dengan penjaga pantai atau Badan Klimatologi, Meteorologi, dan Geofisika setempat. "Jadi kita bisa mengetahui cuacanya seperti apa. Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi," tuturnya.

MOH KHORY ALFARIZI | TD

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

2 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

4 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

5 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

7 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

9 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Efek Bibit Siklon Tropis, BMKG Beri Alarm Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Nusa Tenggara

22 hari lalu

Efek Bibit Siklon Tropis, BMKG Beri Alarm Waspada Gelombang Tinggi di Selatan Nusa Tenggara

BMKG terbitkan peringatan waspada gelombang tinggi di beberapa perairan. Efek bibit siklon 96S di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

33 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

33 hari lalu

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

Heru Budi Hartono mengatakan akan melibatkan pihak swasta dalam membiayai pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

33 hari lalu

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

Mida Saragih menilai rencana Heru Budi mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu mesti ditunda. Fokus ke penanganan polutan dan dampak industri.

Baca Selengkapnya