TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 37 persen atau 370 ribu dari 1 juta anak berusia 1-19 tahun di Kabupaten Tangerang belum mendapat imunisasi difteri.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Desiriana Dinardianti, dalam pelaksanaan outbreak response immunization (ORI) yang digelar mulai 11 Desember 2017, baru mencapai 63 persen dari target. "Tidak ada kendala, hanya masih tertunda karena kebetulan sekolah libur," katanya, Ahad, 7 Januari 2018.
Desiriana berharap imunisasi bisa segera dilanjutkan karena libur sekolah telah berakhir. "ORI terbukti efektif," ujarnya. "Di wilayah yang sudah melaksanakan ORI tidak ditemukan kasus baru."
Dinas Kesehatan akan melanjutkan ORI di tiap puskesmas saban hari. Targetnya, pemberian imunisasi tahap pertama selesai pada 10 Januari 2018. "Karena 11 Januari sudah mulai tahap ke-2," ucap Desiriana.
Sebelumnya, wabah difteri di Kabupaten Tangerang hanya ditemukan di sembilan desa di delapan kecamatan, yaitu Kosambi, Teluk Naga, Kresek, Rajeg, Curug, Kelapa Dua, Balaraja, dan Cisoka. Penyakit ini mulai merebak pada April 2017.
Untuk mengantisipasi penyebaran difteri, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menetapkan kejadian luar biasa (KLB) pada 31 Oktober 2017. Saat itu jumlah penderita 12 orang, dengan empat di antaranya meninggal.
Pada awal Desember, jumlah kasus di Kabupaten Tangerang bertambah menjadi 23 kasus dengan sebaran sembilan desa di enam kecamatan. Memasuki pekan kedua Desember, jumlah kasus di wilayah ini bertambah menjadi 26 kasus, yang tersebar di delapan kecamatan. Total penderita difteri hingga Januari berjumlah 73 orang.