Diperiksa Lagi Soal Kasus Tanah: Sandiaga Uno Sindir Polisi

Rabu, 24 Januari 2018 14:21 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai pemeriksaan di ruang Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penipuan dan penggelapan tanah di Polda Metro Jaya, Jakarta, 18 Januari 2018. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memastikan bakal memeriksa lagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno soal pengaduan penggelapan dan penjualan tanah seluas 1 hektare di Jalan Curug Raya, Tangerang.

Sandiaga Uno pun menyatakan siap memenuhi panggilan Polda Metro Jaya diperiksa lagi. Namun, dia menganggap panggilan kedua itu sebagai bagian dari tugas polisi melakukan pelayanan terhadap masyarakat.

"Melayani masyarakat (oleh polisi) itu harus diutamakan," kata Sandiaga Uno di Kantor Camat Cipayung, Jakarta Timur, pada hari ini, Rabu, 24 Januari 2018.

Baca: Tersangka Sebut Nama Sandiaga Uno Dalam Kasus Penggelapan Lahan

Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya, Andreas Thahjadi, dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo pada 8 Maret 2017 dengan tuduhan penggelapan lahan di Tangerang. Mereka dituduh menjual lahan milik Djoni Hidayat seluas 3.000 meter persegi senilai Rp 3,4 miliar secara ilegal. Berkas Andreas sudah dilimpahkan ke Kejaksaan dan tinggal menunggu jadwal sidang.

Juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pemeriksaan Sandiaga yang pertama pada 18 Januari 2018 terpaksa dihentikan karena Sandiaga harus mengikuti sejumlah kegiatan. Itu sebabnya, penyidik akan memanggil Sandiaga Uno lagi untuk merampungkan pemeriksaan kasus penggelapan dan penipuan.

"Pemeriksaan kemarin belum separuhnya,” ucap Argo Yuwono pada Senin, 22 Januari 2018. "Tapi waktunya (pemeriksaan kedua) belum tahu kapan."

Sandiaga Uno meminta masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap kasus 21 tahun lalu yang membelitnya tersebut. Dia tak mau masyarakat mengganggap kasus ini adalah upaya kriminalisasi terhadap dirinya. Namun, Sandiaga Uno tak menjelaskan apakah masyarakat menilai pemeriksaan itu kriminaliasi.

"Kita husnuzon aja, kasus 21 tahun lalu ini tiba-tiba muncul lagi mungkin bagian dari (tugas polisi melakukan) pelayanan masyarakat juga," kata Sandiaga Uno.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

10 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

21 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

23 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

23 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

23 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

1 hari lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

2 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya