Sindikat Narkoba Aceh-Malaysia Ini Pasok 250 Kg Sabu ke Indonesia

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 26 Januari 2018 14:42 WIB

Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Irjen Arman Depari memasukan sabu ke dalam alat inseminator untuk dimusnahkan di kantor BNN, Jakarta Timur, 26 Januari 2018. Tempo/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari mengatakan BNN telah menyita 250 kilogram (kg) sabu dari jaringan narkoba Aceh-Malaysia. Dalam operasi terakhir, 10 Januari 2018, BNN menyita 40 kg sabu yang mau diselundupkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Idi Rayeuk.

"Mereka bukan sindikat dan jaringan yang baru. Dari mereka sudah ada 250 kilogram sabu yang disita," ujar Arman, sebelum melakukan pemusnahan 40 kg sabu di kantor BNN, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2018.

Baca juga: Jokowi Minta Pengedar Narkoba Ditembak, Ini Syaratnya

Arman mengatakan, jika sabu tersebut diselundupkan, barang haram itu akan didistribusikan ke Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Jakarta. Sabu tersebut diselundupkan oleh empat orang tersangka asal Aceh berinisial HR, A, J, dan S.

Keempat tersangka adalah penerima dan pemilik gudang untuk penyimpanan sabu tersebut. "Jika barang haram itu berhasil didistribusikan, bisa meracuni 200 ribu anak Indonesia."

Advertising
Advertising

Sejauh ini, petugas sedang memburu dua otak sindikat sekaligus bandar narkoba berbentuk kristal tersebut. Sebab, sabu tersebut dikendalikan di dua negara, yakni Indonesia dan Malaysia.

Sabu tersebut dikirim dari Penang, Malaysia, ke Indonesia melalui Aceh. Setelah sampai di perairan Indonesia, sabu tersebut sepenuhnya dikendalikan oleh orang Indonesia.

"Jadi jaringan Malaysia hanya bertugas mengantarkan. Setelah sampai di Indonesia, sepenuhnya yang mengendalikan orang Indonesia," ucap Arman.

Catatan Tempo, BNN juga pernah menyita barang bukti narkotik jenis sabu sebanyak 30.665,5 gram dari jaringan internasional Aceh-Malaysia di Hotel Orchadz, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Agustus 2016. Saat itu, BNN menangkap lima orang sebagai tersangka.

Dua tersangka di antaranya warga negara asing (WNA) berinisial SL, 42 tahun, dan MA, 31 tahun. Tiga tersangka lain adalah DF, 43 tahun, SM (40), dan IS (46). Kelima pria tersebut berperan sebagai kurir.

Selang setahun, BNN kembali menangkap lima orang pengedar narkoba jaringan Aceh-Malaysia di Kelurahan Kota Panton Labu, Kabupaten Aceh Utara, Jumat, 18 Agustus 2017. Dalam penangkapan tersebut, petugas BNN menyita 40 kilogram sabu yang terindikasi diselundupkan dari Malaysia.

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

11 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

15 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

23 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

1 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

3 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

3 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

3 hari lalu

Selebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya

Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya