Alasan Sandiaga Uno Yakin Sengketa Tanah PT Japirex Kasus Perdata

Rabu, 31 Januari 2018 08:33 WIB

Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno datang ke Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, 30 Januari 2018. Dugaan penggelapan tanah senilai Rp 8 miliar ini terjadi pada tahun 2012. TEMPO/Naufal Dwihimawan Adjiditho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berujar, berdasarkan fakta, kasus sengketa tanah PT Japirex yang melilitnya adalah kasus perdata. Sandiaga dan rekan bisnisnya, Andreas Tjahyadi, disebutkan menjual satu hamparan lahan itu seharga Rp 12 miliar pada 2012.

Dalam satu hamparan tersebut, terdapat tiga lahan. Salah satunya milik Djoni Hidayat seluas 3.000 meter, yang ikut dijual perusahaan milik Sandiaga Uno dan Andreas, yakni PT Japirex. Penjualan itu lantas menjadi permasalahan yang menjerat Sandiaga dan Andreas.

"Ini adalah sebuah kasus yang berkaitan dengan likuidasi perusahaan dan terjadi sekitar tahun 1996," ujar Sandiaga setelah diperiksa polisi di kantor Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya, Selasa, 30 Januari 2018. Selain itu, kata dia, kasus sengketa tersebut adalah masalah perdata yang berkaitan dengan dua kubu pengusaha.

Sandiaga mengatakan saat ini masalah itu terlihat sangat jelas dan nyata bahwa ada unsur perdata di sana. "Kebetulan juga ada gugatan perdata yang sedang berlangsung."

Baca: Cerita Baru Lahan Sengketa Curug Raya yang Menyeret Sandiaga Uno

Advertising
Advertising

Menurut dia, penjualan tanah itu sebenarnya telah disepakati, termasuk oleh Djoni Hidayat. "Karena itu sudah berpuluh-puluh tahun milik Japirex. Jadi, waktu dilikuidasi, PT Japirex sudah menjual dan Pak Djoni juga sudah menyetujui," katanya.

Bahkan, menurut Sandiaga, Djoni pun telah menerima kompensasi atas penjualan itu. "Beliau sudah menerima kompensasinya sebagian dari likuidasi tersebut," ujarnya. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut bentuk kompensasi itu.

Sandiaga Uno dan rekannya, Andreas Tjahjadi, dilaporkan ke pihak kepolisian pada 8 Maret 2017. Pelapor bernama Fransiska Kumalawati Susilo, yang mengatakan kejadian bermula pada 2012. Saat itu, kata dia, Sandiaga dan rekan bisnisnya, Andreas Tjahyadi, menjual satu hamparan lahan seluas hampir 1 hektare seharga Rp 12 miliar. "Satu hamparan tersebut ada tiga sertifikat," ujarnya, saat dihubungi Tempo, Rabu, 10 Januari 2018.

Baca: Sengketa Tanah Sandiaga Uno, Pengacara Andreas Beri Penjelasan

Dari tiga lahan di satu hamparan tersebut, Fransiska melanjutkan, ada satu bidang lahan seluas 3.000 meter milik Djoni Hidayat, yang ikut dijual perusahaan milik Sandiaga dan Andreas, PT Japirex.

Sandiaga Uno dan Andreas membalik nama sertifikat lahan milik Djoni menjadi milik perusahaan mereka. Padahal, menurut Fransiska, jika suatu PT ingin membeli lahan, harus ada rapat umum pemegang saham (RUPS). Namun hal itu tidak terjadi. PT Japirex menguasai lahan tanpa melalui RUPS.

"Kalau jual-beli, juga harus ada AJB (akta jual-beli). Ini tidak ada. Kok, bisa balik nama ke PT lalu dijual? Kan aneh," ucap Fransiska mempertanyakan proses kepemilikan dan penjualan lahan tersebut. "Pasti ada yang dipalsukan."

Baca: Alasan Pelapor Seret Sandiaga Uno Kasus Penggelapan Rp 3,4 M

Lebih lanjut, ia menuturkan, PT Japirex awalnya milik Edward Soeryadjaya. Lahan tersebut lalu diserahkan kepada istri Edward, Happy Soeryadjaya, yang meninggal pada 1992.

Dari Happy, lahan seluas 3.000 meter tersebut diserahkan kepada Djoni. Selain itu, Edward telah menyerahkan PT Japirex kepada Sandiaga dan Andreas empat hari setelah kepergian istrinya. Sandiaga merupakan pemegang saham 40 persen PT Japirex sejak 2001, sedangkan Andreas 60 persen sejak 1992.

"Sebab, Sandiaga Uno dan Andreas adalah rekan bisnis almarhum Edward. Jadi dipercaya menguasai perusahaan," tutur Fransiska.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

2 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

1 hari lalu

Tinjau Rumah Dinas Menteri di IKN, Sandiaga Uno: Tidak Terlalu Besar, Tapi...

Menparekraf Sandiaga Uno meninjau rumah tapak jabatan menteri di IKN pada Selasa sore, 30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

3 hari lalu

Sandiaga Uno dan Gibran Dijadwalkan Hadiri Solo Menari 2024, Masyarakat Antusias Ikuti Pre-event

Solo Menari 2024 digelar di tiga tempat, Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo. Rencananya akan dihadiri Sandiaga Uno dan Gibran.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

4 hari lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

4 hari lalu

Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.

Baca Selengkapnya

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

5 hari lalu

PPP Ajak Semua Pihak Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ada Peran Sandiaga Uno?

Sandiaga Uno mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

6 hari lalu

Accor Live Limitless (ALL) Kembali sebagai Sponsor Utama Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2024

Pengunjung Java Jazz Festival 2024 juga diundang untuk terlibat dalam pertunjukan musik di ALL.com Hall.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

7 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

7 hari lalu

Jadwal dan Harga Tiket Dieng Culture Festival 2024

Dieng Culture Festival 2024, yang bertajuk "The Journey," akan kembali menyapa penggemar budaya dan seni pada Agustus mendatang.

Baca Selengkapnya