Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menerima perwakilan demo sopir angkutan kota trayek Tanah Abang di ruang rapat di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu, 31 Desember 2018. Tempo/M Rosseno Aji
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno mengajak sopir angkot trayek Tanah Abang yang terdampak penutupan Jalan Jatibaru Raya untuk bergabung dengan OK-OTrip. Para sopir angkot angkot M03, M08, M10 trayek Tanah Abang itu sudah dua kali demonstrasi ke Balai Kota DKI menuntut Jalan Jatibaru Raya dibuka lagi karena penghasilan mereka turun drastis.
"Kami coba cari solusi dengan OK-OTrip," ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota DKI, Kamis, 1 Februari 2018.
Persyaratan OK-OTrip yang dinilai berat seperti harus memiliki KTP DKI, menurut Sandiaga, akan dicarikan jalan keluarnya oleh Pemprov DKI. Banyak di antara para sopir itu yang sudah menetap di Jakarta, malah sudah tinggal berpuluh-puluh tahun. “Kalau yang tidak memiliki KTP DKI akan dibuatkan, jadi nanti kita urus sama Dukcapil," kata dia.
Usai pertemuan di Balai Kota. Rabu 31 Januari 2018, Sandiaga menjelaskan bahwa pemikiran para sopir angkot Tanah Abang mulai terbuka terhadap program transportasi yang digagas oleh Pempov DKI. "Mereka mulai terbuka dan menganggap sebagai bagian dari program untuk memastikan bagian dari program pemerintah untuk memastikan memiliki layanan transportasi yang terintegrasi," kata Sandiaga.
Sebelumnya, lima dari delapan koperasi angkutan umum di Jakarta urung bergabung dalam program integrasi angkutan umum OK-OTrip. Sekretaris Koperasi Komilet Jaya, Berman Limbong, mengatakan mereka menolak bergabung setelah menilai hitungan tarif yang ditawarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak lebih menguntungkan dibanding sistem setoran yang berlaku selama ini. "Kami tidak ikut uji coba karena harga pokok satuan mereka (DKI) enggak cocok sama kami," ujar Limbong.