Kecelakaan Kerja Proyek Rel Kereta Api, Diduga Alat Konstruksi Tergelincir

Reporter

Caesar Akbar

Minggu, 4 Februari 2018 20:44 WIB

Kereta api melintas di crane proyek pembangunan kontruksi Double Double Track (DDT) yang roboh di jalan Slamet Riyadi, Matraman, Jakarta, 4 Februari 2018. Ambruknya crane tidak mengganggu perjalanan kereta api jalur Jatinegara. TEMPO/Ilham Fikri

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Edi Nursalam menuturkan ada indikasi posisi launcher crane tidak tepat sehingga menyebabkan kecelakaan kerja proyek rel kereta api di Jalan Permata, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu, 4 Februari 2018.

"Mungkin ini posisinya enggak tepat, indikasinya begitu," ujarnya di lokasi kejadian.

Dia menduga kecelakaan itu terjadi saat alat konstruksi mengangkat sebuah segmen struktur bangunan dalam proyek pembangunan double double track jalur Manggarai-Jatinegara itu. "Alatnya kan di atas, dia angkat dari bawah, tergelincir mungkin. Kita juga belum tahu," ucapnya.

Baca juga: Kecelakaan Kerja Proyek, Sandiaga Uno: Sudah Saya Prediksi

Untuk memastikan penyebab kecelakaan itu, Kementerian Perhubungan, kata dia, telah menurunkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Advertising
Advertising

"Cuma kita belum bisa memasuki lebih dekat karena masih dipasangi police line," tuturnya. "Kepolisian juga masih melakukan investigasi. Kita minta izin dulu dari mereka."

Selanjutnya, mereka juga bakal meluruskan posisi alat yang miring akibat kejadian itu sehingga pekerjaan tidak tertunda terlalu lama.

Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga bakal melakukan pemeriksaan terhadap alat konstruksi tersebut.

"Kami juga akan melakukan uji kapasitas lancaran dari launcher yang digunakan," ujar Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Iwan Zarkasi.

Iwan menuturkan launcher itu sudah beroperasi enam kali dari rencana sepuluh span yang akan dipasang. Kecelakaan ini terjadi pada bentang ke tujuh. "Sistem yang akan digunakan itu sebetulnya sudah sering, yaitu span by span. Kejadian ini pada pilar 23 menuju pilar 22," ucapnya.

Penyebab kecelakaan, kata Iwan, baru bisa disimpulkan setelah petugas rampung melakukan observasi dan investigasi terhadap kasus kecelakaan kerja itu. "Nanti, kalau sudah clear, kami sampaikan," tuturnya.

Kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 05.00. Para pekerja tengah menaikkan bantalan rel dengan alat berat jenis crane. Ketika bantalan rel itu sudah berada di atas, ternyata dudukannya tidak pas."Sehingga bantalan rel itu jatuh menimpa korban. Akibatnya, empat orang tewas," kata Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara Komisaris Supadi

Menurut Supadi, dalam kecelakaan kerja itu, dua korban meninggal di lokasi dan dua lagi meninggal di rumah sakit. Satu korban luka bernama Zaenal, 37 tahun, sudah dipulangkan setelah mendapat pengobatan di rumah sakit.

Berita terkait

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

10 jam lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

13 jam lalu

LRT Jabodebek Layani 3,8 Juta Penumpang pada Triwulan I Tahun Ini

Light Rail Transit atau LRT Jabodebek mencatat jumlah pengguna selama Triwulan pertama 2024 mencapai 3.841.554 orang.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

16 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

1 hari lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

2 hari lalu

Larangan Merokok Ganja di Stasiun, Mengenal Deutsche Bahn Perusahaan Kereta Jerman yang Mengumumkan Aturan Ini

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn atau DB mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun. Aturan ini berlaku mulai 1 Juni 2024

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

3 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

4 hari lalu

Volume Penumpang Kereta Api di Triwulan Pertama 2024 Mencapai 11 Juta Penumpang

KAI mengoperasikan sejumlah kereta api baru, di antaranya seperti KA Argo Merbabu relasi Gambir-Semarang Tawang Bank Jateng (pp).

Baca Selengkapnya

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

4 hari lalu

5 Tips Memilih Kursi Kereta Api Jarak Jauh agar Tidak Mundur

Saat bepergian jarak jauh menggunakan kereta, ketahui beberapa tips memilih kursi kereta agar tidak mundur. Berikut ini tipsnya.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

4 hari lalu

KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen

EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

5 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya