Petugas menyisir lokasi banjir di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 5 Februari 2018. Ketinggian air di Bendung Katulampa yang melonjak membuat sejumlah titik di Jakarta terendam banjir. dok. Damkar Pasar Minggu.
TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga yang terkena banjir di Rawajati, Jakarta Selatan, mulai mengungsi ke rumah-rumah warga sekitar dan puskesmas pada Senin, 5 Februari 2018. Namun Selasa dini hari, masih ada warga yang enggan untuk mengungsi.
Menurut salah satu warga, Bambang, warga yang enggan mengungsi tersebut bertahan di lantai dua rumahnya. "Yang lantai dua kan enggak kena banjir jadi pada ke atas," ucap dia.
Bambang mengatakan banjir yang terjadi saat ini terbilang cukup besar. Dia mengatakan besar seperti ini pernah terjadi pada 2013 dan 2007.
"Kalau banjir tahun kemarin sih biasalah cuma semata kaki atau betis aja, kalau lima tahunan ini bisa sampai tiga meter," kata Bambang.
Ia mengatakan selama mengungsi, dia mendapat makan dari dapur umum yang disediakan oleh kelurahan. "Bantuan dari luar kayanya ada juga tapi saya belum lihat barangnya" ujarnya.
Selama banjir, Bambang lebih memilih mengungsi di puskesmas ketimbang di rumah warga. Hal itu karena dia bisa bebas mengobrol dengan warga lainnya.
Menurut pantauan Tempo, terdapat satu buah perahu karet dengan tali sebagai alat transportasi yang menghubungkan ke rumah warga yang terendam banjir.
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
2 Maret 2024
Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta
Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.