Betawi Juga Punya Tradisi Makan Bandeng Saat Imlek

Rabu, 14 Februari 2018 07:00 WIB

Pedagang musimam memotong ikan bandeng yang dipilih pembeli di Rawa Belong, Jakarta, 27 Januari 2017. Ikan bandeng yang ditawarkan pedagang seharga Rp. 60.000 perkilonya. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pembeli tampak memilih-milih ikan bandeng berukuran jumbo yang banyak dijajakan menjelang Imlek di sepanjang Jalan K. H. Syahdan, Kemanggisan, Palmerah Jakarta Barat. Salah satunya adalah Desi Iriani, yang sengaja datang ke Rawabelong untuk mencari ikan bandeng berukuran raksasa itu.

Ikan bandeng raksasa ini rata-rata memiliki berat 1 sampai 3 kilogram. Harganya pun lebih mahal dibandingkan bandeng biasa. Harga bandeng jumbo di lapak dadakan menjelang perayaan Imlek ini mencapai Rp 75.000 - 90.000 per kilogram.

Ikan ini di datangkan khusus dari Muara Angke,Cilincing, Surabaya, dan Indramayu. "Saya lebih suka beli di sini karena ikannya besar-besar," kata Desi Iriani, Senin 12 Februari 2018.

Baca: Udaya Halim: Pelestari Budaya Tionghoa Betawi

Desi membeli lima ekor ikan bandeng seberat tujuh kilogram dengan harga Rp 400.000. "Masak besar-besaran dan akan dibagi-bagikan untuk keluarga di hari besar besok, walaupun kita bukan etnis Tionghoa tetapi kami yang asli Betawi pun juga ikut merayakannya," ujar Desi.

Rencananya ikan tersebut akan dimasak dan disajikan saat Imlek tiba. Desi juga mengatakan menu favorit keluarganya adalah bandeng pindang.Tetapi kali ini Desi juga akan mengolah ikan ini dengan berbagai tiga masakan yaitu pindang, dimasak salem, dan dimasak asin.

Kebiasaan memasak dan memakan ikan bandeng sebenarnya berasal dari budaya Betawi. Namun kebiasaan warga Betawi makan bandeng tidak berkaitan langsung dengan perayaan Imlek. Warga senang karena banyak ikan bandeng yang dijual tiap menjelang hari perayaan Imlek, terutama pedagang ikan bandeng yang bisa meraup jutaan rupiah untuk berjualan tersebut.

Lain cerita dari Siti yang merupakan pedagang ikan bandeng, yang sudah belasan tahun berdagang ikan. Ia mengaku pada menjelang imlek, bisa mendapatkan omzet sekitar 5 juta rupiah per hari, dengan menyediakan sekitar ikan bandeng 1 kwintal dalam sehari.

Ikan Bandeng yang hanya dijual dalam setahun sekali ini membutuhkan perawatan yang khusus untuk menghasilkan ikan yang besar dan segar, dengan cara memberi makanan yang sesuai dengan aturan dan diberikan perawatan secara khusus. Hal ini lah yang membuat ikan bandeng raksasa ini mahal.

“Kan, jualan ikan bandeng raksasa setahun sekali, dan itupun jualannya hanya pas menuju perayaan Imlek, jadi jualan disini hanya 4 hari saja. Ya, kalau dihitung-hitung omzetnya sekitar 5 jutaan. Semakin berat ikan, semakin mahal. Untuk dapat berat 1 kilo ikan dibutuhkan selama setahun perawatan, begitu juga dengan 2 -3 kilo, itu mencapai 2- 3 tahun juga perawatannya ” kata Siti.

ANDRA PRABASARI | TD

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

6 Maret 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Dimulai, Tetap Meriah meski Pindah Lokasi

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024 mengedepankan edukasi budaya Tionghoa Mataram yang belum banyak dikenal masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

26 Februari 2024

Menikmati Bebek Peking, Nasi Hainan, dan Ayam Char Siu di Festival Pecinan Banyuwangi

Selain bebek peking, di sepanjang puluhan deretan stan tersebut juga tersedia berbagai kuliner khas Tionghoa lainnya di Festival Pecinan Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

24 Februari 2024

Detik-detik Tradisi Cap Go Meh 2024 yang Dirayakan Hari Ini

Di Indonesia Cap Go Meh salah satu festival terbesar yang digelar di beberapa daerah. Masing-masing memiliki cara khas dalam memeriahkan Cap Go Meh.

Baca Selengkapnya

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

23 Februari 2024

Asal Usul Tradisi Menyantap Ronde saat Cap Go Meh, Terinspirasi Koki Istana Zaman Dinasti Han

Di zaman Dinasti Han, seorang koki istana diberi libur untuk bertemu keluarganya saat Cap Go Meh setelah menyajikan ronde kepada kaisar

Baca Selengkapnya

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

20 Februari 2024

4 Larangan Saat Perayaan Cap Go Meh, Termasuk Potong Rambut dan Cuci Pakaian

Ada sejumlah larangan saat Cap Go Meh. Sebaiknya tidak dilakukan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

19 Februari 2024

Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah Rp 15.623 per Dolar AS, Bagaimana dengan Esok?

Pelemahan nilai rupiah di perdagangan sore ini disebabkan oleh dua faktor, yakni internal dan eksternal.

Baca Selengkapnya

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

16 Februari 2024

Penumpang LRT Jabodebek Capai 122.671 Orang Selama Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek

LRT Jabodebek mulai menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian terutama pada moment libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek.

Baca Selengkapnya

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

15 Februari 2024

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta 2024, Ini Sederet Perubahannya

Perubahan pada waktu dan tempat pelaksanaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ke-19 kali ini dikarenakan bertepatan dengan penyelenggaraan Pemilu.

Baca Selengkapnya

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

15 Februari 2024

Kue Keranjang Sajian Khas Imlek hingga Cap Go Meh, Simak Asal-Usul dan Maknanya

Tahun Baru Imlek merupakan hari raya yang paling penting dalam budaya masyarakat Tionghoa. Kue keranjang menjadi kue terlaris.

Baca Selengkapnya

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

14 Februari 2024

Mobil Otonom Waymo Diamuk Massa di San Fransisco, Ini yang Terjadi

Sebuah mobil otonom atau tanpa pengemudi dibakar massa saat perayaan Tahun Baru Imlek di San Fransisco, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya