TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Dinas Sosial DKI Jakarta di lima wilayah kota melakukan pengawasan saat perayaan tahun baru Imlek di beberapa vihara di Ibu Kota.

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta Chaidir mengatakan upaya pengawasan itu untuk mengantisipasi adanya penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jalanan yang tidak tertib hingga meminta-minta kepada warga.

Penjagaan itu, ucap Chaidir, untuk mencegah maraknya PMKS jalanan yang mengganggu kenyamanan warga dalam merayakan Imlek. "Karena sudah menjadi budaya sejak lama pengelola vihara biasanya memberikan sembako atau angpao kepada warga sekitar, sehingga banyak warga yang datang ke vihara untuk mendapatkan peruntungan," ujar Chaidir dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Februari 2018.

Baca: Libur Imlek 2018, Ini Skenario Jasa Marga Atasi Kemacetan di Jalan Tol

Chaidir menuturkan petugas tidak melakukan penjangkauan, tapi hanya memastikan agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, seperti berdesak-desakkan yang menyebabkan timbulnya korban. "Petugas P3S mengedukasi para pengejar angpao agar tidak berebutan. Mereka harus antre dan tertib," kata Chaidir.

Selain itu, saat melakukan penjagaan, petugas P3S berkolaborasi dengan aparat keamanan lain. Seperti kepolisian, TNI, Satpol PP, dan satuan pengamanan vihara.

Selama perayaan Imlek, petugas P3S yang berada di suku dinas sosial lima wilayah kota administrasi DKI melakukan pengawasan di beberapa vihara. Di antaranya Vihara Bio Hok Tek Tjeng Sin, Kebayoran lama, Jakarta Selatan; Kelenteng Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, dan Vihara Avalokitesvara Vipassana, Graha Sunter Jaya, Jakarta Utara.

"Petugas ikut berpartisipasi dalam pengawasan perayaan Imlek agar jemaat yang beribadah di vihara bisa merasa aman dan nyaman. Jemaat bisa khusyuk dalam menjalankan ritual ibadahnya," tutur Chaidir terkait dengan perayaan tahun baru Imlek 2018.