Salah seorang pengunjung melepaskan burung-burung gereja sebagai ritual melepas keburukan selama setahun, di Wihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, Jumat 16 Februari 2018. Tempo/Alfan Hilmi.
TEMPO.CO, Depok -Perayaan Tahun Baru Imlek 2569 pada tahun ini turut memberikan keberkahan beberapa kalangan. Salah satunya Haris, 43 tahun, seorang pedagang burung satu-satunya di Vihara Gayatri, Kelurahan Cilangkap, Tapos, Depok, Jawa Barat.
Haris mengatakan sudah sejak tahun 2005 berdagang burung di Vihara tersebut. Ia mencari peruntungan kepada jemaah yang melakukan sembayang dan hendak melakukan Fang Sheng atau pelepasan binatang. “Kalau hari biasa paling besar omset perharinya hanya Rp 1 juta,” kata Haris yang memiliki dua anak itu.
Meskipun Haris asal Cirebon, dia mengaku hafal dengan penanggalan Cina. Ia berdagang sebulan hanya 6 kali. “Setiap hari Minggu dan hari Ce It dan Cap Go atau tanggal 1 dan tanggal 15 pertanggalan cina,” kata Haris lagi.
Adapun soal burung yang ia jual, adalah burung Pipit dan burung Tekukur. Namun, tak jarang juga jika mendapatkan pesanan ia membawa binatang air seperti ikan dan kura-kura.
“Harganya satu burung Pipit Rp 3.000 per ekor, dan burung Tekukur Rp 100 ribu perpasang, tapi kalau ada yang nawar ya kita kasih,” demikian Haris soal ramai peminat burungnya saat Tahun Baru Imlek saat ini.