Kontainer Seruduk Tiang di Jembatan Jatiwaringin, Ini Sebabnya
Reporter
Adi Warsono (Kontributor)
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Minggu, 18 Februari 2018 15:36 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Rambu pembatas ketinggian kendaraan di jembatan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, ambruk tertabrak truk kontainer pada Ahad pagi, 18 Februari 2018. Akibatnya, kemacetan parah sempat terjadi karena jalan tertutup tiang yang ambruk.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Bekasi Johan Budi mengatakan satu jalur di jembatan Jatiwaringin sempat ditutup karena tak bisa dilintasi kendaraan lantaran pembatas ketinggian kendaraan ambruk. "Dialihkan ke jembatan satu lagi karena harus evakuasi," katanya saat dihubungi Tempo, Ahad.
Ia menuturkan proses pengalihan itu berlangsung selama dua jam. Lalu lintas kembali normal setelah bangkai pembatas ketinggian kendaraan dievakuasi petugas gabungan dari kepolisian dan Dinas Perhubungan. Adapun truk langsung diamankan kepolisian. "Sudah dibuka, tapi lajur paling kiri ditutup," ujar Johan.
Johan berujar peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00. Pagi itu, kata dia, belum ada petugas yang berjaga di lokasi mengatur lalu lintas. Truk kontainer dengan ketinggian lebih dari 4,5 meter itu, kata dia, keluar dari jalan tol menuju Jalan Jatiwaringin, lalu belok kanan ke arah Pangkalan Jati. "Sopir truk mengantuk, tidak tahu ada pembatas ketinggian kendaraan," ucapnya.
Menurut dia, sesuai dengan status jalan, truk berat tidak diperkenankan melintasi Jalan Jatiwaringin. Sebab, ada konstruksi pear head kereta ringan atau light rail rapid (LRT). Sehingga, Johan melanjutkan, Dinas Perhubungan memasang rambu pembatas ketinggian kendaraan di sana. "Pembatas ketinggian untuk mengamankan lintas LRT yang ada di atasnya," tuturnya.
Johan menambahkan, sejauh ini, konstruksi jembatan tidak bermasalah meskipun ada pembatas ketinggian kendaraan yang terbuat dari besi ambruk akibat ditabrak truk berat. Menurut dia, pembatas ketinggian kendaraan tersebut dipasang di luar konstruksi jembatan. "Jembatan cukup kokoh," ujarnya.