Sebelum Razia 36 Diskotek Narkoba, Anies Baswedan Bertemu Buwas
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Ali Anwar
Sabtu, 24 Februari 2018 13:10 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dia telah mendapatkan data diskotek yang menjadi sarang peredaran narkoba langsung dari Badan Narkotika Nasional. "Ada lebih dari 36 diskotek," ujar Anies Baswedan di Menara 165, Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu, 24 Februari 2018.
Sebelum melangkah lebih jauh, Anies Baswedan mengaku akan bertemu dulu dengan Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso alias Buwas. “Jadwal pertemuan telah diagendakan, nanti akan bertemu," ucap Anies Baswedan.
Budi Waseso mengatakan ada 36 diskotek yang menjadi tempat transaksi narkoba di DKI Jakarta. Temuan itu terungkap lewat pemeriksaan acak BNN terhadap 81 tempat hiburan malam di DKI Jakarta. Hasil pemeriksaan itu menunjukkan hampir separuh dari jumlah total sampel lokasi hiburan malam kedapatan ada transaksi narkotika.
Menurut Budi Waseso, 36 diskotek yang menjadi sampel itu menjadi tempat jual-beli barang haram. "Sudah saya buktikan, dari 81 itu saya ambil random, di Jakarta Timur, Utara, Selatan, Barat, Pusat," ujar Budi Waseso di gedung BNN, Jakarta Timur, Selasa, 20 Februari 2018.
Adapun metode yang digunakan untuk memastikan adanya peredaran di diskotek itu adalah dengan mengirim orang melakukan penyamaran membeli narkoba di sana. "Saya membuktikan bahwa 36 tempat yang saya cek dengan menggunakan orang lain membeli narkoba di diskotek itu dan terbukti," kata Budi Waseso.
Kendati sudah mengantongi data-data itu, Budi Waseso mengaku enggan membaginya dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kalau jajaran Gubernur Anies Baswedan itu tidak serius dalam menangani kasus narkoba itu. "Kalau nantinya enggak akan ditutup, saya enggak bakal kasih tahu," kata dia.
Sebaliknya, jika Anies Baswedan siap berkomitmen memerangi para pengusaha hiburan malam yang terbukti menjual narkotika, Budi Waseso bakal mendukung dengan memberi data-data nama tempat hiburan malam itu. "Kalau ada komitmen dari pemda, kalau itu pasti ditutup, saya kasih tahu," tutur Budi Waseso.