Sidang Ujaran Kebencian, Pendeta Abraham Diancam 6 Tahun

Senin, 26 Februari 2018 16:53 WIB

Pendeta Abraham Ben Moses alias Saifuddin Ibrahim, 52 tahun, menjalani persidangan kasus ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Tangerang, Senin, 26 Februari 2018. Tempo/Ayu Cipta

TEMPO.CO, Tangerang - Sidang penyebaran ujaran kebencian berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan terdakwa Abraham Ben Moses alias Saifuddin Ibrahim, 52 tahun, berlangsung di Pengadilan Negeri Tangerang, Tangerang, Senin, 26 Februari 2018.

Persidangan disesaki pengunjung dan dijaga ketat aparat kepolisian yang dipimpin Kepala Kepolisian Sektor Benteng Komisaris Ewo Sumono. Persidangan dipimpin Ketua Majelis Hakim Muhamad Damis. Agenda hari ini semestinya eksepsi atau jawaban atas dakwaan jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung yang telah dibacakan pekan lalu.

Namun karena terdakwa Abraham Ben Moses baru hari ini didampingi penasihat hukum, maka terdakwa meminta agar sidang masuk materi perkara. "Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah sudah disiapkan saksinya?," kata Damis kepada JPU pengganti, Agus Kurniawan dan Erlangga, dari Kejaksaan Negeri Kota Tangerang.

Agus mengatakan, hari ini pihaknya belum menyiapkan saksi dan meminta waktu menghadirkan saksi pada persidangan ujaran kebencian berikutnya. Karena belum ada saksi, maka sidang pun ditunda hingga pekan depan, 5 Maret 2018.

Jaksa Penuntut Umum mendakwa terdakwa dengan Pasal 28 ayat (2) UU ITE. Di dalam pasal itu disebutkan setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA.

Advertising
Advertising

Pada pasal itu diatur pula ancaman hukuman pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar. "Sesuai pasalnya ancaman hukumannya enam tahun penjara," kata Agus.

Melalui akun Facebooknya, Abraham Ben Moses menampilkan video perbincangannya dengan seorang sopir taksi online. Setelah menanyakan agama sopir, Abraham mengutip salah satu ayat tentang pernikahan dalam agama sang sopir. Abraham kemudian melecehkan Nabi Muhammad, dan menghasut sang sopir agar mau masuk ke dalam agamanya.

Atas perbuatannya, Abraham ditangkap penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal Polri di rumahnya, Buaran Indah, Kota Tangerang, pada 5 Desember 2017. Polisi menyita barang bukti diantaranya 1 buah Iphone 6 Plus warna putih.

Ketua Majelis Hakim yang juga Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, Damis, memberi wejangan kepada terdakwa Abraham Ben Moses dan JPU serta penasihat hukum. "Pokoknya, jika ada orang yang mengiming-imingi Saudara, jangan mau, itu artinya ada kepentingan. Penyuap dan penerima suap kena pidana, melanggar hukum," kata Damis.

Damis meminta, kejahatan tidak terjadi di Pengadilan Negeri Tangerang. "Ingat, Saudara kalau bersalah dalam masalah ini hadapi hukuman, tapi kalau Saudara tidak bersalah nanti dibebaskan. Pengadilan bukan tempat orang dihukum, tapi tempat orang mencari keadilan. Maka itu jangan tergiur iming-iming," kata Damis.

Usai persidangan, Abraham Ben Moses mengatakan tidak mempermasalahkan dakwaan jaksa. "Biarkan saja itu dakwaan," kata Abraham Ben Moses saat ditanya Tempo sebelum keluar ruangan sidang.

Penasihat hukum Abraham, Maxie Ellia usai persidangan menyatakan siap mendampingi Abraham dalam setiap persidangan. "Kami baru hari ini mendampingi, jadi belum tahu seperti apa dakwaan JPU, kami baru minta melalui majelis materi perkara (dakwaan),"kata Maxie.

Permintaan penasihat hukum terdakwa ujaran kebencian itu direspon JPU Agus dengan janji akan memberikan dakwaan kepada pengacara paling lambat tiga hari.

Berita terkait

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

13 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

13 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

13 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

16 hari lalu

Perjalanan Karir T-ARA, Soal Gonta-ganti Member hingga Rumor Bullying

Grup idola K-pop T-ARA meraih puncak popularitaasnya di tahun 2010an dengan berbagai lika-liku termasuk tuduhan skandal bullying.

Baca Selengkapnya

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

47 hari lalu

Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Daniel Frits Dituntut 10 Bulan Penjara dan Denda Rp 5 Juta

Selain Daniel Frits, tiga warga Karimunjawa yang juga penolak tambak udang dilaporkan menggunakan UU ITE ke Polda Jateng.

Baca Selengkapnya

Ariana Grande Minta Fans Setop Tulis Pesan Kebencian Akibat Salah Artikan Lagu Barunya

57 hari lalu

Ariana Grande Minta Fans Setop Tulis Pesan Kebencian Akibat Salah Artikan Lagu Barunya

Ariana Grande ingin menghentikan ketidaknyamanan yang terjadi karena kesalahpahaman orang-orang dalam menafsirkan lagu-lagu terbarunya.

Baca Selengkapnya

Cekfakta #250 Ujaran Kebencian Menyangkut SARA Meningkat Selama Pemilu 2024

58 hari lalu

Cekfakta #250 Ujaran Kebencian Menyangkut SARA Meningkat Selama Pemilu 2024

Ujaran kebencian ini meningkat ketika hari pemungutan suara. Bahkan hoaks berbau etnis kembali mewarnai, mendaur ulang pola kebohongan.

Baca Selengkapnya

Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

26 Februari 2024

Ujaran Kebencian Anti-Islam di India Naik, Serangan Israel di Gaza Jadi Faktor Penting

India Hate Lab menemukan ujaran kebencian anti-muslim di India meningkat 62 persen pada paruh kedua 2023. Perang Israel di Gaza disebut berpengaruh.

Baca Selengkapnya

Arya Wedakarna yang Dipecat DPD RI karena Dugaan Rasis Gugat ke PTUN

25 Februari 2024

Arya Wedakarna yang Dipecat DPD RI karena Dugaan Rasis Gugat ke PTUN

Mantan senator asal Bali, IGN Arya Wedakarna, menggugat Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) ke PTUN Jakarta

Baca Selengkapnya

CekFakta #248 Memantau Ujaran Kebencian yang Meningkat Seputar Pemilu 2024

23 Februari 2024

CekFakta #248 Memantau Ujaran Kebencian yang Meningkat Seputar Pemilu 2024

Memantau Ujaran Kebencian yang Meningkat Seputar Pemilu 2024

Baca Selengkapnya